Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melakukan studi selama enam tahun di blok eksplorasi migas North East Bangkanai, Ophir Indonesia akhirnya memutuskan untuk mengembalikan blok tersebut kepada pemerintah. Ophir menilai potensi cadangan migas di lapangan migas tersebut tidak memenuhi nilai keekonomian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden dan GM Ophir Indonesia a Medco Company Ignatius Tenny Wibowo menyatakan akan mengembalikan blok North East Bangkanai kepada pemerintah. Pihaknya telah mengajukan surat kepada Kementerian ESDM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami sudah melakukan studi, kalaupun dianggap belum selesai, kami ikuti saja aturan pemerintah,” katanya seperti dilansir Bisnis.com pada Senin, 9 September 2019.
Ophir Energy yang resmi diakuisisi Medco Energi pada Mei lalu ini juga memiliki hak pengelolaan di blok Bangkanai, blok West Bangkanai, blok Sampang dan blok Madura. Adapun blok Bangkanai, Sampang, dan Madura, sudah berproduksi.
Tenny memastikan blok migas yang dikembalikan hanyalah North West Bangkanai, sementara untuk West Bangkanai pihaknya masih terus melakukan studi eksplorasi.
Saat ini, Blok Bangkanai memasok gas bumi ke PT PLN (Persero) sebanyak 20 juta kaki kubik per hari (mmscfd). PLN memiliki pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai berkapasitas 155 megawatt (MW) di Kalimantan Tengah.
Ophir mengalirkan gas ke PLTMG Bangkanai pertama kali pada 2016 sebesar 5 mmscfd, lalu meningkat menjadi 20 mmscfd pada 2017 sampai sekarang. Menurutnya, jika PLN meminta pasokan lebih besar, pihaknya masih mampu memperlebar hingga 25 mmscfd.
Tenny menjelaskan saat ini, cadangan migas terbukti yang ada di blok Bangkanai sebesar 2 triliun cubic feed (TCF). Aset Ophir di Indonesia sebagian besar merupakan wilayah kerja eksplorasi.
BISNIS