Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Cerita Pedagang Beras Pasar Kramat Jati Kesulitan Dapat Beras Bulog: 1,5 Bulan Baru Dikirim

Salah satu pedagang beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, menceritakan bagaimana sulitnya mendapatkan beras Bulog tanpa perantara.

18 Maret 2023 | 10.00 WIB

Aktifitas pekerja di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Aktifitas pekerja di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pedagang beras di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, bernama Ningsih, adalah satu-satunya pedagang di pasar yang berhasil membeli langsung beras bersubsidi dari Bulog tanpa perantara. Namun hal itu didapatnya lewat setelah mengurus beragam persayaratan dan melalui proses pembelian yang panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Itu prosesnya 1,5 bulan dari awal pemesanan sampai dikirim," kata perempuan berusia 52 tahun tersebut saat ditemui Tempo di kiosnya pada Jumat, 17 Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ningsih menceritakan pengajuan pembelian beras Bulog dilakukan sejak awal Februari lalu untuk sebanyak 5 ton. Beras yang ia pesan baru sampai pada Selasa, 14 Maret 2023. Sejumlah persyaratan yang harus ia lengkapi, di antaranya adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kartu tanda penduduk, dan materai. 

Beras Bulog yang ia beli langsung dari kantor pusat itu dibanderol dengan harga Rp 8.550 per kilogram. Ditambah biaya transport, ia menghitung totalnya menjadi Rp 8.650 per kilogram. Adapun harga beras Bulog untuk pedagang ditetapkan Rp 8.200 sampai Rp 8.900 per kilogram.

Sebelum membeli langsung dari Perum Bulog, ia mengaku sempat membeli beras Bulog dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur. Namun harganya jauh lebih tinggi dari ketentuan pemerintah. Dia mengaku mendapatkan beras Bulog di harga Rp 9.700 per kilogram. 

"Dengan harga Rp 9.700, mau dijual harga berapa nantinya? Belum biaya transportasinya," tutur Ningsih. 

Namun karena stok beras di pasar terus menipis, Ningsih dan pedagang lainnya terpaksa membeli beras Bulog di PIBC dengan harga tinggi. Ia pun mengaku heran mengapa harga masih melonjak, mengingat Bulog telah mengimpor beras dari sejumlah negara sejak akhir 2022 lalu. 

Ningsih yang mengetahui harga beras Bulog telah ditetapkan maksimal Rp 8.900 per kilogram kemudian mempertanyakannya kepada para penjual di PIBC. Di kios tempatnya membeli juga terpasang poster yang berisi keterangan harga beras Bulog untuk para pedagang eceran seperti dia. 

Selanjutnya: "Saya sudah tahu, ada plang..."

"Saya sudah tahu, ada plang (harga) juga, tapi katanya itu cuma buat formalitas saja," ucap Ningsih. 

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas pun sempat mengungkap keberadaan mafia beras di PIBC. Ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang beras PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur pada Jumat, 3 Januari 2023. 

Di dua lokasi gudang, Buwas menemukan sejumlah barang yang diduga menjadi bukti adanya upaya pengemasan ulang beras Bulog dan penjualan di atas harga eceran tertinggi. Buwas menduga beras dari Bulog sengaja dipindahkan ke kemasan merek lain dengan label beras kualitas premium. Sehingga, beras Bulog yang seharusnya dijual maksimal Rp 8.900 di Pasar Induk Cipinang melonjak hingga Rp 12.000 per kilogram. 

Buwas mengaku telah menelusuri dan merekam aksi mafia tersebut dalam video. Ia berujar para pedagang dikumpulkan oleh mafia beras tersebut dan mendapatkan intimidasi. 

"Saya sudah ngikutin semua. Ternyata para pedagang ini mendapatkan harga mahal. Ngapain pake ngumpulin pedagang terus intimidasi. Ada rekamannya semua, siapa yang hadir. Saya tahu di mana tempatnya. Saya tahu model apa perman-preman begini," ujarnya dalam jumpa pers yang disiarkan di Live Instagram Bulog, Jumat, 20 Januari 2023. 

Karena itu, Bulog membuka pembelian secara langsung tanpa koordinator atau perantara agar harganya sesuai dengan yang ditetapkan. Ia menuturkan setiap pedagang beras berhak mendapatkan pasokan dengan harga yang murah. Dengan harga pembelian Rp 8.300 per kilogram, Buwas menilai seharusnya harga beras paling tinggi di tingkat konsumen hanya Rp 9.000 per kilogram. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus