Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Chairul Tanjung: Allo Bank Bukan Bakar Duit, tapi Cetak Duit

Menurut Chairul Tanjung, Allo Bank bakal mampu menarik satu juta user pada satu pekan pertama setelah rilis.

19 Mei 2022 | 19.26 WIB

Pemegang saham utama (ultimate shareholder) PT Allo Bank Indonesia Tbk Chairul Tanjung saat konferensi pers soal rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. TEMPO/ Caesar Akbar
Perbesar
Pemegang saham utama (ultimate shareholder) PT Allo Bank Indonesia Tbk Chairul Tanjung saat konferensi pers soal rights issue Allo Bank di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022. TEMPO/ Caesar Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bos CT Corp, Chairul Tanjung, mengatakan Allo Bank adalah perbankan digital yang bakal menghasilkan profit. Ia memastikan emiten BBHI itu tak bakal bakar uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kita (Allo Bank) berbeda, bukan perusahaan digital yang bakar duit, tapi yang cetak duit,” ujar Chairul alias CT dalam konferensi pers peluncuran bank digital Allo Bank di Istora Senayan, Jakarta Pusat, 19 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chairul optimistis bisnis Allo Bank akan berkembang dengan pelbagai strateginya.  Berbeda dengan perbankan digital lainnya, Allo Bank juga akan merambah ke aktivitas non-perbankan sehingga pasar nasabahnya kian luas.

Menurut Chairul, Allo Bank bakal mampu menarik satu juta user pada satu pekan pertama setelah rilis. Sebab, Allo Bank menghubungkan bisnis online dan offline sehingga nasabah mendapatkan nilai tambah dengan kelengkapan layanan dalam ekosistem ini. 

Adapun Allo Bank bakal mengintegrasikan seluruh ekosistem CT Corp sehingga nasabahnya dapat menggunakan satu aplikasi untuk bertransaksi di perusahaan atau partner bisnis yang tergabung dalam, CT Corp. 

Dia berharap ke depan, perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi investor. “Membuat investor bahagia. Beli masih murah, keluar gede, kan cuan. Saya optimis,” tuturnya.

Emiten BBHI menargetkan dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun pada akhir 2022. Pada tiga bulan pertama 2022, perusahaan ini mencatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 2 triliun atau tumbuh 72 persen secara tahunan (year-on-year).

Chairul mengatakan perbankan selama ini tumbuh dari pinjaman yang disalurkan dan pendapatan di luar bisnis perbankan. Pada etape awal, Allo Bank belum akan fokus pada fee based income. Alasannya, segala aktivitas, mulai dari pendaftaran hingga uang  administrasi bulanan, masih bersifat gratis, kecuali untuk layanan paylater, perusahaan kemungkinan juga akan menarik fee based income.

Dengan strategi tersebut, Chairul optimistis pertumbuhan kredit di Allo Bank tumbuh signifikan. “Jadi insya allah pertumbuhan kredit kami akan signifikan,” kata Chairul Tanjung.

RIANI SANUSI PUTRI | BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus