Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Citibank, N.A. Indonesia (Citi Indonesia) menandatangani kerja sama dengan perusahaan produsen minuman Coca-Cola Europacific Partners Indonesia alias CCEP Indonesia. Keduanya menyepakati pembiayaan rantai pasok berkelanjutan atau sustainable supply chain finance (SSCF) senilai sekitar US$ 30 juta atau sekitar Rp 470,95 miliar (asumsi kurs Rp 15.698 per dolar AS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini dengan bangga kami umumkan peningkatan hubungan jangka panjang kami dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia melalui pendandatangan kesepakatan pembiayaan rantai pasok berkelanjutan atau sustainable supply chain finance," kata Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi, dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Senin, 16 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menuturkan, program SSCF mendukung pemasok atau suplier Coca-Cola Indonesia dengan pemberian insentif pada suku bunga pembiayaan atau kredit. Adapun suku bunga tergantung pada skor sustainability yang didapatkan para pemasok.
"Jadi ada third party independen yang akan assest sustainability dari supplier tersebut," tutur Batara. "Makin sustainable, makin bagus."
Head of Treasury and Trade Solutions Citi Indonesia, Yoanna Darwin, menyebut meskipun tidak ada fix rate atau suku bunga yang tetap, tapi pembiayaan ini akan lebuh murah dibandingkan bank-bank lainnya.
"Terkait dengan jumlah pinjaman ini secara keseluruhan ada di sekitar dolar AS ekivalen hampir mendekati US$ 30 juta, dengan tenor sampai dengan 90 hari," tutur Yoanna.
Sebanyak 1.000 pemasok Coca-Cola Indonesia ditargetkan mengikuti program SSCF ini. Namun baru 85 supplier yang sudah meneken nota kesepahaman.
Sementara itu Presiden Direktur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia & Papua New Guinea, Xavi Selga, mengatalam program SSCF adalah kolaborasi yang penting dalam meningkatkan keberlanjutan. SSCF tak hanya memperkuat komitmen CCEP Indonesia dalam praktik sustainability, tapi juga mendukung pemasok Coca-Coa secara finansial.
"Kami memiliki target yang sangat jelas, target yang tidak dapat dinegosiasikan," ujar Xavi dalam kesempatan yang sama.
Target tersebut adalah mencapai tingkat pengumpulan plastik kemasan sebanyak 100 persen pada 2030, menggunakan kemasan PET daur ulang sebanyak 50 persen sebelum 2030, dan mengurangi emisi karbon sebesar 40 persen.