Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah closure sempat menjadi pembahasan yang viral di media sosial, terutama TikTok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memahami slang atau bahasa gaul tersebut perlu dilakukan oleh warganet agar percakapan menjadi klop, sehingga tidak menimbulkan miskomunikasi yang justru dapat membuat suasana kurang menyenangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Merriam Webster, closure secara etimologi berasal dari bahasa Inggris Pertengahan, yang diambil dari Anglo-Prancis dan bahasa Latin, yaitu clausura, clausus, atau claudere, yang berarti menutup? Ini penjelasannya.
Arti Closure
Melansir Kamus Cambridge, kata closure secara harfiah berarti penutupan. Lebih lanjut, closure digunakan untuk menyatakan suatu bisnis, tempat, dan sebagainya yang berhenti beroperasi; suatu proses untuk menghentikan suatu perdebatan atau diskusi; serta tindakan mengakhiri situasi atau sesuatu.
Kemudian, berdasarkan Kamus Collins, kata closure dalam bahasa Inggris British, artinya tindakan menutup atau keadaan tertutup, akhir atau kesimpulan, hingga penyelesaian suatu peristiwa atau hubungan penting dalam kehidupan seseorang. Begitu pula dengan bahasa Inggris Amerika yang mengarah pada pembatasan hingga pemblokiran.
Senada dengan hal itu, mengacu pada Britannica, closure didefinisikan sebagai situasi atau kejadian, di mana sesuatu tutup selamanya.
Selain itu, closure juga dimaknai sebagai sesuatu yang telah selesai, masalah yang telah terpecahkan, hingga perasaan atau pengalaman buruk telah berakhir.
Arti Closure dalam Percintaan
Mengacu pada PsychCentral, closure atau penutupan dalam suatu hubungan berarti memahami situasi dengan lebih baik dan menerima bagaimana hasil akhirnya meskipun mengecewakan. Penerimaan juga mencakup bahwa suatu hubungan telah berakhir atau dengan kata lain putus cinta.
Closure juga bermakna perasaan final yang datang atas berakhirnya suatu hubungan. Perasaan yang dimaksud dapat berupa keikhlasan, ketenangan, atau tidak lagi menyesal dan bertanya-tanya tentang alasan dari rusaknya suatu hubungan percintaan.
Ciri-Ciri Belum Menemukan Closure
Mengutip Very Well Mind, closure dalam hubungan bisa saja sulit dicapai. Berikut beberapa tanda bahwa seseorang mungkin belum menemukan penyelesaian dalam percintaan:
1. Tidak Bisa Berhenti Memikirkannya
Memikirkan dan terobsesi dengan mantan dan apa yang terjadi merupakan tanda-tanda jelas bahwa seseorang belum mencapai tahap closure.
Hal tersebut bisa terjadi karena seseorang masih merasa terikat secara fisik, mental, dan emosional, sehingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari atau susah tidur.
2. Terus Membuka Luka
Mencoba menjangkau mantan kekasih setelah putus cinta dapat memperpanjang rasa sakit. Hal tersebut pada dasarnya adalah mencegah pintu emosional tertutup sepenuhnya. Seseorang mungkin akan mengalami lebih banyak kecemasan karena kurangnya penerimaan.
3. Mempertanyakan Harga Diri
Ketika hubungan berakhir, wajar saja jika seseorang mengalami kesedihan. Namun, kegagalan untuk mencapai tahap closure dapat mengganggu proses kesedihan tersebut.
Misalnya, kritikan mantan tentang Anda, karena terlalu banyak menuntut, bisa saja membuat diri-sendiri merasa tidak layak untuk dicintai dan rendah diri.
4. Menyimpan Amarah atau Kebencian
Jika suatu hubungan berakhir dengan buruk atau tiba-tiba, maka seseorang bisa saja menyimpan kemarahan, dendam, benci, atau frustasi yang mendalam. Perasaan tersebut akan berubah menjadi lebih parah apabila tidak dikendalikan dengan baik.
Cara Mengatasi Dampak Closure
Apabila seseorang ingin mendapatkan ketenangan setelah closure hubungan atau putus cinta, maka dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Berbicara dengan Orang Lain
Menghubungi orang lain untuk membahas sesuatu yang terjadi akan membantu seseorang menemukan ketenangan.
Namun, jika pembicaraan justru membuat perasaan menjadi lebih negatif, maka pertimbangkan metode yang berbeda.
2. Pertimbangkan Refleksi Diri
Setelah closure hubungan, luangkan waktu untuk merefleksikan diri untuk memahami apa yang telah terjadi dan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran.
Refleksi diri juga dapat mengarah pada pertumbuhan dan perbaikan diri, sehingga fokus teralihkan kepada hal lain yang lebih positif.
3. Berlatih Empati
Tidak apa-apa jika Anda marah dengan situasi yang terjadi, tetapi cobalah untuk berlatih empati. Salah satu caranya adalah mempertimbangkan perasaan dan situasi orang lain, sehingga dapat membantu mengidentifikasi mengapa cinta bisa berakhir.