Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Coretax Masih Sering Error, Ini Perusahaan Pengembangnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tak mudah membangun sistem Coretax dengan lebih dari 8 miliar transaksi

16 Februari 2025 | 12.00 WIB

Ilustrasi Coretax. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Perbesar
Ilustrasi Coretax. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Implementasi Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Coretax) hingga kini masih bermasalah. Menanggapi banyak keluhan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan tak mudah membangun sistem dengan lebih dari 8 miliar transaksi tersebut. “Saya tahu, beberapa dari Anda masih mengeluh tentang Coretax. Kami akan terus meningkatkannya. Membangun sistem serumit Coretax dengan lebih dari 8 miliar transaksi tidaklah mudah,” kata Sri Mulyani dalam forum investasi yang digelar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025. Lantas, siapa sebenarnya pengembang Coretax? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Profil Pengembang Coretax

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Melansir laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjuk PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia atau PwC sebagai agen pengadaan Coretax. PwC bertugas mengurus dari awal tender pengadaan sistem informasi hingga selesai. 

Pada Rabu, 2 Desember 2020, PwC mengumumkan LG CNS-Qualysoft Consortium sebagai pemenang pengadaan Coretax. Penetapan pemenang tender tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 549/KMK.03/2020 tentang Penetapan Pemenang Tender Dua Tahap dengan Prakualifikasi Pengadaan System Integrator Sistem Inti Administrasi Perpajakan (Core Tax Administration System). 

LG CNS-Qualysoft Consortium memenangkan tender senilai Rp1.228.357.900.000, termasuk pajak. Perusahaan yang beralamat di Jakarta tersebut harus menyediakan solusi Commercial off the Shelf (COTS) untuk Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP) dan mengimplementasikan solusi tersebut. 

Selain itu, PwC juga mengumumkan pemenang pengadaan jasa konsultasi owner’s agent-project management and quality assurance, yaitu PT Deloitte Consulting dengan nilai kontrak Rp110.301.831.878, termasuk pajak. Tugas PT Deloitte Consulting adalah memberikan jasa konsultasi tentang layanan manajemen proyek, vendor dan kontrak, serta menyediakan layanan penjaminan kualitas untuk memastikan keberhasilan proyek Coretax. 

Berikut profil singkat tiga perusahaan di balik proyek Coretax: 

1. PwC Consulting Indonesia

Melansir laman resminya, PwC Consulting Indonesia adalah bagian dari firma PwC Indonesia. Selain PwC Consulting Indonesia, jaringan firma PwC Indonesia, meliputi Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan; PwC Tax Indonesia; PwC Legal Indonesia; PT Prima Wahana Caraka; serta PT PricewaterhouseCoopers Indonesia Advisory. 

PwC Indonesia berawal dari KAP Drs Tan Eng Oen pada 1938. Kemudian, pada 1965 KAP tersebut berubah menjadi KAP Drs Hadi Sutanto. Selanjutnya pada 1971, memasuki hubungan korespondensi dengan PwC. 

PwC Indonesia merupakan bagian dari jaringan PwC Global, salah satu perusahaan akuntansi terbesar di dunia. Perusahaan yang berkantor pusat di WTC 3, Jalan Jenderal Sudirman Kav 29-31 Nomor 34, Lantai 36-43, Jakarta tersebut menyediakan layanan audit, konsultasi, pajak, dan sebagainya. 

2. LG CNS-Qualysoft Consortium

LG CNS-Qualysoft Consortium adalah dua perusahaan yang bermitra, meliputi Qualysoft dan LG CNS. Konsorsium tersebut mempunyai kantor di Equity Tower Lantai 33-G, SCBD Lot 9, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Mengutip qualysoft.com, Qualysoft bekerja sama dengan LG CNS sebagai mitra strategis yang menawarkan aplikasi administrasi pajak berskala besar. Qualysoft menyediakan pengembangan perangkat lunak, sedangkan LG CNS menyediakan infrastruktur perangkat keras dan staf penjaminan mutu. 

Adapun Qualysoft Group didirikan sebagai perusahaan konsultan dan layanan teknologi informasi di Wina, Austria pada 1999. Sementara LG CNS adalah anak usaha dari LG Group, yaitu perusahaan asal Korea Selatan yang memproduksi dan menjual berbagai jenis produk, seperti elektronik, telekomunikasi, dan bahan kimia. 

3. PT Deloitte Consulting

Deloitte merupakan perusahaan penyedia layanan audit dan asuransi, konsultasi, konsultasi keuangan, konsultasi risiko, pajak dan hukum, serta layanan terkait. Di Indonesia, layanan Deloitte disediakan oleh Liana Ramon Xenia & Rekan, Deloitte Touche Solutions, PT Deloitte Konsultan Indonesia, Deloitte Legal Indonesia, PT Deloitte Consulting & PT DC Solutions; serta PT Deloitte Advis Indonesia. 

Deloitte Indonesia mempunyai lebih dari 80 mitra dan lebih dari 2.000 staf dengan kantor yang berlokasi di Jakarta. Di Indonesia, Deloitte meraih beberapa penghargaan, seperti Perusahaan Terbaik untuk Bekerja di Indonesia Tahun 2021 oleh HR Asia Awards dan penghargaan WeCare 2021 dari HR Asia Awards. 

Namun, pada 2018, Deloitte Indonesia terseret kasus dugaan pembobolan 14 bank oleh PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance). Tiga akuntan publik pun dijatuhi sanksi oleh Kemenkeu, di mana salah satunya berada di bawah Deloitte Indonesia, yaitu KAP Satrio Bing Eny dan Rekan atau KAP SBE. 

Ilona Estherina dan Caesar Akbar berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus