Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mempermudah beberapa jenis pekerjaan terutama dibidang digital, seperti desain, kepenulisan dan lainnya. Melansir laman ids.ac.i, AI merupakan sebuah inovasi baru yang memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk berpikir serta memberikan respons sebagaimana manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang khawatir bahwa pekerjaan mereka dapat tergantikan seiring dengan semakin canggihnya AI dan penerapannya yang meluas. Adapun mengutip laman instiki.ac.id, teknologi AI yang saat ini berkembang adalah ChatGPT. Teknologi ini adalah chatbot yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dan cukup populer juga belakangan ini.
Pekerjaan yang Sulit Digantikan AI
Mengutip Business Insider, ada laporan dari perusahaan investasi Goldman Sachs yang memperkirakan teknologi AI di era sekarang ini akan berdampak pada 300 juta jenis pekerjaan di seluruh dunia. Namun, bukan berarti semua pekerjaan akan digantikan oleh AI. Melansir laman Forbes, berikut ini adalah beberapa pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh AI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Profesi Hukum
Pekerjaan yang membutuhkan logika seperti mereka yang bekerja di bidang hukum seharusnya tidak bisa digantikan dengan AI. Bagi seorang pengacara, penelitian dan strategi bisa diperkuat oleh bantuan AI, tetapi keterampilan presentasinya tidak. Sangat jelas juga bahwa dalam penegakan hukum, algoritma dan aturan tidak dapat dengan mudah beradaptasi dengan konteks dan situasi tertentu, sehingga kemampuan manusia sangat dibutuhkan di bidang ini.
2. Keamanan Siber
Manusia di zaman ini ada yang ingin selalu bisa mengalahkan teknologi. Banyaknya kasus penyerangan siber atau peretasan juga menjadi persoalan yang marak terjadi. Karena itu, mereka yang bekerja di bidang keamanan siber juga tidak bisa digantikan oleh AI, karena masih sangat membutuhkan manusia yang tentu saja dilengkapi dengan perangkat teknologi.
Dokter atau pekerjaan di bidang medis dan kesehatan sulit digantikan AI
3. Pilot
Pesawat tanpa pilot manusia mungkin tidak masalah jika dalam keadaan yang normal, tetapi ketika terjadi masalah teknis, intuisi manusia tidak dapat digantikan oleh AI walaupun kecerdasan buatan memang dirancang untuk mengikuti protokol. Salah satu contohnya seperti dalam insiden pendaratan pesawat secara darurat yang kemudian diadaptasi menjadi film berjudul Miracle on the Hudson, keputusan dan intuisi Kapten Sully untuk mengabaikan protokol dan segera menyalakan daya bantu pesawat memungkinkannya mendaratkan pesawat dengan aman dan bisa menyelamatkan 155 penumpangnya.
4. Artisan
Pekerjaan selanjutnya yang tidak mungkin digantikan oleh AI adalah artisan. Mengutip KBBI, artisan merupakan seorang yang ahli dalam membuat kerajinan tangan seperti barang-barang fungsional atau dekoratif. Sebagian besar orang juga akan sangat menghargai unsur manusiawi dalam pekerjaan tersebut atau dalam membuat kerajinan tangan. Beberapa orang bahkan akan membayar lebih untuk barang-barang yang merupakan buatan tangan, daripada buatan mesin.
5. Dokter atau pekerjaan di bidang medis dan kesehatan
Meskipun kini manusia bisa menggunakan teknologi untuk pengingat janji, pengisian ulang resep, survei pasien, pemeriksaan tanda-tanda vital (menggunakan perangkat wearable), penyatuan catatan medis, dan sebagainya. Namun, perawatan yang sebenarnya atau pemberian diagnosis, pengobatan, dan operasi merupakan tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh AI. Sehingga profesi dokter memang tidak bisa tergantikan, pasalnya penyakit yang berbeda dapat memiliki gejala yang sangat mirip, dan jika menggunakan sistem AI yang otomatis, diagnosis yang diberikan bisa saja berbeda atau tidak sesuai dengan gejala yang ditimbulkan.
6. Sales
Pekerjaan sebagai sales atau di bidang penjualan juga tidak bisa tergantikan. Bisa dilihat dari aspek membangun hubungan, empati, dan penyelesaian masalah, merupakan hal yang hanya dapat dilakukan oleh manusia. AI di bidang ini bisa digunakan untuk mengurus administrasi yang memakan waktu dan memudahkan analisis data hingga membantu memudahkan transaksi bagi pelanggan, namun tidak dengan keahlian persuasi.
7. Pewawancara
Walau teknologi sudah semakin berkembang, Anda seharusnya tidak menggunakan mesin untuk mewawancarai seseorang baik untuk pekerjaan, sebagai vendor, atau sebagai mitra bisnis. Manusia juga tetap harus bekerja satu sama lain. Terutama dalam proses wawancara membutuhkan nuansa dan wawasan yang berasal dari penilaian personal, bukan otomatis seperti dalam AI.
8. Customer Care
Pekerjaan customer care juga akan sangat baik jika tidak tergantikan dengan AI. Teknologi seharusnya memudahkan customer care dalam pekerjaannya, sehingga mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu membangun hubungan dengan pelanggan. Ketika pelanggan membutuhkan bantuan atau memiliki pertanyaan, mendapatkan perhatian personal dari manusia akan membangun kepercayaan dan kredibilitas. Selain itu, setiap interaksi dengan pelanggan juga adalah kesempatan untuk mempelajari target pasar perusahaan.
9. Manajemen Sumber Daya Manusia
Meskipun robot atau AI akan semakin canggih, mereka masih jauh dari memiliki kesadaran selayaknya manusia. Dengan mempertimbangkan hal itu, komponen personal dan emosional yang membuat seorang manajer sumber daya manusia efektif harus dilakukan oleh manusia sehingga pekerjaan di bidang ini juga tidak bisa tergantikan.
VIVIA AGARTHA F | AWALIA RAMADHANI
Pilihan editor: Wawancara Tempo dengan Duolingo: AI di Balik Kesuksesan Duolingo