Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memaparkan dana pihak ketiga atau DPK perbankan pada Februari 2025 mencapai Rp 8.612,5 triliun atau tumbuh 5,1 persen secara tahunan (yoy).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan bertajuk uang beredar yang dipublikasi BI Jumat, 21 Maret 2025, menunjukkan DPK dari nasabah perorangan pada Februari sebesar Rp 3.998,7 triliun. Angka ini menurun dibanding posisi Januari yang mencapai Rp 4.012,3 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“DPK perseorangan terkontraksi 1,8 persen,” demikian tertulis dalam publikasi tersebut yang dikutip Ahad, 23 Maret 2025.
Adapun DPK dari korporasi tercatat Rp 4.190,4 triliun, tumbuh 12,9 persen yoy pada Februari. Bulan lalu, DPK dari nasabah korporasi tercatat Rp 4.146,8 triliun.
BI mencatat secara total, tabungan dan simpanan berjangka nasabah naik masing-masing 6,8 persen dan 3,5 persen. Sementara itu berdasarkan golongan nasabah, terjadi kenaikan kecuali pada simpanan berjangka nasabah perorangan yang turun 5,8 persen.
Di sisi lain jumlah giro tumbuh 5,3 persen secara tahunan. Giro korporasi tumbuh 11,2 persen secara tahunan, sebaliknya giro dari perorangan turun 46,5 persen yoy.
BI mencatat jumlah uang beredar dalam arti luas atau M2 pada Februari 2025 tumbuh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Posisi M2 pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp9.239,9 triliun atau tumbuh 5,7 persen secara tahunan. Sementara pertumbuhan uang beredar pada Januari adalah 5,5 persen.
Perkembangan M2 pada Februari 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada Februari 2025 tumbuh sebesar 9,0 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp 1.882,7 triliun, tumbuh 13 persen (yoy).