Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dari Sleman ke Jerman

Hasil kerajinan karya kelompok belajar dan latihan wira muda di tridadi, sleman, diekspor ke luar negeri lewat yayasan pekerti, jakarta. mereka membuat bermacam mainan dari kayu.(eb)

13 Juni 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HASIL produksinya sudah tersebar ke luar negeri, tapi "dapurnya" di Yogya masih memprihatinkan. Adalah Kelompok Belajar dan Latihan Kerja Wira Muda di Tridadi Sleman (DIY), tepatnya di km 11,30 jalan Yogya-Magelang, sudah sejak 1977 mengekspor hasil kerajinannya ke Jerman Barat lewat Yayasan Pekerti (Pengembangan Kerajinan Tangan Indonesia) Jakarta. Bengkel Wira Muda yang terletak di samping rumah milik Ngadiyono Hadipranoto, 62 tahun, itu memang sangat bersahaja. Di situ, di lantai tanah beratap ala kadarnya, 10 orang pengrajin bergelut dengan potongan-potongan kayu mahoni setiap hari dengan alat yang sederhana pula. Itulah sebabnya Menteri Muda Urusan Pemuda, dr. Abdul Garuf, merasa iba melihatnya ketika mengunjungi bengkel mainan dari kayu itu pada 25 Mei lalu. Bung Gafur langsung mengeluarkan isi koceknya sebesar Rp 200.000 untuk atap dan lantai bengkel kerja tersebut. Kini bengkel itu sudah diberi atap, tapi lantainya masih tanah. "Di sini bukan merupakan perusahaan, tapi lebih banyak ditekankan pada kelompok kerja. Usaha sosial," ujar Ngadiyono Hadipranoto, pembina kelompok tersebut. "Kami memberi ketrampilan kepada pemuda-pemudi putus sekolah. Lalu hasil ketrampilan itu kami jual ke Jerman Barat lewat Pekerti. Setiap 20 hari sekali Wira Muda mengirim barang-barang produksinya ke Pekerti. Sekali kirim sebanyak 250 sampai 300 set mainan anak-anak dari kayu. Macam mainan yang mengandung unsur pendidikan itu antara lain kereta api, kapal laut, andong, gerobak, becak, jeep, helikopter, belalang, pussel. 1 set harganya rata-rata Rp 1.500. "Sebetulnya kami diberi order sebanyak 6.000 set untuk 6 bulan, artinya 1 bulan 1.000 set, tapi kami hanya mampu 300 set setiap bulan." ungkap Ngadiyono Hadipranoto, purnawirawan ABRI. Kelompok Belajar dan Latihan Kerja Wira Muda itu berdiri 1977 dipimpin oleh pemuda 25 tahun, Bambang Agus Suyono -- putra pertama dari tiga putra Ngadiyono Hadipranoto. Wira Muda, merupakan salah satu kelompok yang dibina oleh Yayasan Taman Karya Bhakti (YTKB) yang berpusat di Jalan Solo Yogya. Pada mulanya secara kecil-kecilan YTKB sudah mengirimkan hasilnya ke luar negeri. Desa yang dibina selain Wira Muda, juga Suryowijayan (Kotamadya Yogya), sebuah desa di Wonosari, Jombor (Klaten), Glodogan (Ungaran) dan lainnya. "Hasil kerja dari unit-unit itu kami tampung, lalu dikirim ke Pekerti," kata Imam Yudotomo, 40 tahun, Direktur Pelaksana YTKB. Sesuai dengan tujuan yayasan, yaitu sosial, maka sejak 1978 YTKB memberi kesempatan kepada unit-unit itu untuk berhubungan langsung dengan Pekerti. Sedangkan YTKB mulai saat itu tidak lagi memproduksi mainan dari kayu tapi menspesialisasikan produksinya pada mainan dari tripleks.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus