HASIL produksinya sudah tersebar ke luar negeri, tapi "dapurnya"
di Yogya masih memprihatinkan. Adalah Kelompok Belajar dan
Latihan Kerja Wira Muda di Tridadi Sleman (DIY), tepatnya di km
11,30 jalan Yogya-Magelang, sudah sejak 1977 mengekspor hasil
kerajinannya ke Jerman Barat lewat Yayasan Pekerti (Pengembangan
Kerajinan Tangan Indonesia) Jakarta.
Bengkel Wira Muda yang terletak di samping rumah milik Ngadiyono
Hadipranoto, 62 tahun, itu memang sangat bersahaja. Di situ, di
lantai tanah beratap ala kadarnya, 10 orang pengrajin bergelut
dengan potongan-potongan kayu mahoni setiap hari dengan alat
yang sederhana pula.
Itulah sebabnya Menteri Muda Urusan Pemuda, dr. Abdul Garuf,
merasa iba melihatnya ketika mengunjungi bengkel mainan dari
kayu itu pada 25 Mei lalu. Bung Gafur langsung mengeluarkan isi
koceknya sebesar Rp 200.000 untuk atap dan lantai bengkel kerja
tersebut. Kini bengkel itu sudah diberi atap, tapi lantainya
masih tanah.
"Di sini bukan merupakan perusahaan, tapi lebih banyak
ditekankan pada kelompok kerja. Usaha sosial," ujar Ngadiyono
Hadipranoto, pembina kelompok tersebut. "Kami memberi
ketrampilan kepada pemuda-pemudi putus sekolah. Lalu hasil
ketrampilan itu kami jual ke Jerman Barat lewat Pekerti.
Setiap 20 hari sekali Wira Muda mengirim barang-barang
produksinya ke Pekerti. Sekali kirim sebanyak 250 sampai 300 set
mainan anak-anak dari kayu. Macam mainan yang mengandung unsur
pendidikan itu antara lain kereta api, kapal laut, andong,
gerobak, becak, jeep, helikopter, belalang, pussel. 1 set
harganya rata-rata Rp 1.500. "Sebetulnya kami diberi order
sebanyak 6.000 set untuk 6 bulan, artinya 1 bulan 1.000 set,
tapi kami hanya mampu 300 set setiap bulan." ungkap Ngadiyono
Hadipranoto, purnawirawan ABRI.
Kelompok Belajar dan Latihan Kerja Wira Muda itu berdiri 1977
dipimpin oleh pemuda 25 tahun, Bambang Agus Suyono -- putra
pertama dari tiga putra Ngadiyono Hadipranoto. Wira Muda,
merupakan salah satu kelompok yang dibina oleh Yayasan Taman
Karya Bhakti (YTKB) yang berpusat di Jalan Solo Yogya. Pada
mulanya secara kecil-kecilan YTKB sudah mengirimkan hasilnya ke
luar negeri.
Desa yang dibina selain Wira Muda, juga Suryowijayan (Kotamadya
Yogya), sebuah desa di Wonosari, Jombor (Klaten), Glodogan
(Ungaran) dan lainnya. "Hasil kerja dari unit-unit itu kami
tampung, lalu dikirim ke Pekerti," kata Imam Yudotomo, 40 tahun,
Direktur Pelaksana YTKB.
Sesuai dengan tujuan yayasan, yaitu sosial, maka sejak 1978 YTKB
memberi kesempatan kepada unit-unit itu untuk berhubungan
langsung dengan Pekerti. Sedangkan YTKB mulai saat itu tidak
lagi memproduksi mainan dari kayu tapi menspesialisasikan
produksinya pada mainan dari tripleks.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini