Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Darmin Nasution Dorong Soal Batang Sawit Jadi Kayu Siap Pakai

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta pemanfaatan batang dari pohon sawit menjadi kayu siap pakai direalisasikan.

2 Agustus 2019 | 14.11 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, saat mengunjungi PT Great Giant Pineapple (GGPC), yang merupakan salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat dari Bea Cukai Lampung, Jumat, 26 Juli 2019.
Perbesar
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, saat mengunjungi PT Great Giant Pineapple (GGPC), yang merupakan salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat dari Bea Cukai Lampung, Jumat, 26 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta pemanfaatan batang dari pohon sawit menjadi kayu siap pakai direalisasikan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS.

"120 juta lebih pohon kelapa sawit yang saat ini ada, merupakan angka yang potensial," kata Darmin di depan Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami dalam acara Pekan Riset Sawit Indonesia di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Agustus 2019.

Pemanfaatan batang pohon sawit menjadi kayu siap pakai merupakan salah satu cara pemerintah agar sawit bisa dimanfaatkan sektor lain. Hal itu dilakukan di tengah rencana Uni Eropa mengenakan bea masuk 8-18 persen produk biodiesel asal Indonesia. Kebijakan itu berlaku sementara per 6 September 2019, dan ditetapkan secara definitif per 4 Januari 2020 dengan masa berlaku selama 5 tahun..

Menurut Darmin, jika pemanfaatan batang dari pohon sawit menjadi kayu siap pakai berhasil, maka industri kayu baru akan lahir. Untuk itu, dia meminta Dono segera membentuk tim riset khusus yang juga menyertakan perusahaan-perusahaan sawit yang berskala besar. Kalau bisa, riset dilakukan dengan tiga metode sekaligus agar hasilnya optimal.

Dibandingkan dengan batang pohon kelapa, Darmin menyebut batang pohon sawit yang telah berumur memiliki karakteristik yang lebih basah karena banyak mengandung air. Sehingga, batang sawit cukup susah untuk dijadikan kayu siap pakai.

Sebaliknya jika dibiarkan, rongga dari batang sawit akan memicu tumbuhnya hama. Sebelum ini
, kata dia, memang sudah ada yang datang ke kantornya membawa kayu hasil olahan batang sawit. Namun, harganya masih kemahalan.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono mendukung rencana Darmin Nasution. Menurut Joko, urusan riset untuk pengembangan CPO menjadi produk turunan lain biar diambil alih oleh perusahaan saja. Sementara, BPDPKS bisa fokus pada penelitian untuk mengatasi eksternalitas seperti batang kelapa sawit yang selama ini hanya menjadi limbah. “Agar industri ini punya daya saing yang kuat,” kata dia di acara yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FAJAR PEBRIANTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus