Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU mengumumkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, unggul dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal ini ditetapkan oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari melalui Surat Keputusan Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2024. Pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju itu sukses mengungguli dua pasangan lainnya, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo -Mahfud MD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Prabowo-Gibran berhasil menang di 36 provinsi dari total 38 provinsi di Indonesia. Sementara dua sisanya dimenangkan pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Dua provinsi tersebut adalah Aceh dan Sumatera Barat. Sedangkan, Ganjar-Mahfud tidak memenangkan satu provinsi pun.
Menanggapi hasil Pilpres tersebut, Prabowo menyampaikan pesan persatuan terlepas dari perbedaan pilihan dalam proses Pemilu. Dia mengatakan menghargai perbedaan pendapat namun harus tetap mencari persatuan. Mantan perwira TNI itu pun menyebutkan bahwa Prabowo – Gibran terpilih menjadi presiden atas mandat rakyat.
“Kami akan jadi presiden dan wakil presiden rakyat Indonesia,” kata Prabowo, Rabu, 20 Maret 2024.
Dalam pesan yang sama Prabowo menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim dan relawan. Prabowo juga memuji kelancaran seluruh proses pemilu, mengapresiasi polisi dan tentara.
Dengan keunggulan perolehan suara Prabowo-Gibran, maka pasangan nomor urut dua itu akan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih Indonesia selanjutnya. Ada banyak program yang keduanya janjikan apabila mendapat mandat untuk menjadi pemimpin Indonesia. Berikut ini beberapa janji ekonomi Prabowo jika jadi presiden.
1. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Salah satu janji ekonomi yang Prabowo gembor-gemborkan adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus 8 persen jika dirinya terpilih dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
“Saya optimistis pertumbuhan kita—seandainya saya menerima mandat—saya sasar minimum 8 persen,” ucap Prabowo dalam Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di kawasan Sudirman, Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.
Menurut dia target pertumbuhan ekonomi itu bisa dicapai dengan fondasi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi maupun presiden-presiden sebelum. Fondasi tersebut, kata dia, menjadi pijakan untuk membangun perekonomian Indonesia ke depan.
“I'm very confident (saya sangat percaya diri) dengan yang kita punya, we can reach double digit (kita bisa mencapai dua digit),” ujarnya.
2. Genjot Ekonomi Papua untuk Atasi Konflik
Dalam debat pertama calon presiden 2024, Prabowo pernah berjanji akan menguatkan hukum, meningkatkan keberadaan aparat, dan mempercepat pembangunan ekonomi untuk mengatasi konflik yang telah lama berkecamuk di Papua.
“Rencana saya tentunya menegakkan hukum, memperkuat aparat di situ, dan juga mempercepat pembangunan ekonomi,” ungkap Prabowo dalam Debat Perdana Calon Presiden 2024 yang digelar di Kantor Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat pada Selasa, 12 Desember 2023.
Prabowo kemudian menyoroti tren pertumbuhan ekonomi Papua selama pemerintahan Presiden Jokowi. Ia menyebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Jokowi, pertumbuhan ekonomi di Papua mencapai tingkat yang paling pesat dalam sejarah Indonesia. Prabowo pun berkomitmen untuk melanjutkan langkah-langkah yang telah diambil oleh Jokowi dalam meningkatkan ekonomi di Papua.
3. Hilirisasi
Saat berpidato di kegiatan Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia, pada 2 Desember 2023, Prabowo mengatakan, hilirisasi menjadi modal penting mencapai kesejahteraan negara. Bila terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024 bersama Gibran, ia menyatakan akan melanjutkan kebijakan hilirisasi.
“Kita harus kembangkan konsep hilirisasi dan industrialisasi. Kita harus kembangkan yang sudah dirintis Pak Jokowi,” ucapnya.
4. Ekonomi dan Energi Hijau
Saat deklarasi pasangan Prabowo-Gibran di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu 25 Oktober 2023, Gibran berjanji akan melanjutkan apa yang telah dilakukan pemerintah Presiden Jokowi. Salah satunya adalah program pembangunan berkelanjutan, yang dijanjikan Gibran berbasis ekonomi hijau dan energi hijau.
“Juga ekonomi hijau dan energi hijau untuk keberlanjutan,” kata Gibran mengungkapkan janji-janjinya.
5. Ketahanan dan Swasembada
Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa terdapat 10 kebijakan yang akan dijalankannya jika menjadi Presiden Indonesia kelak. Kebijakan tersebut tercantum dalam program “10 Kebijakan Indonesia Emas” yang salah satunya adalah tentang ketahanan dan swasembada di negeri sendiri.
“Yang dimaksud ketahanan adalah swasembada. Kita harus produksi makan kita sendiri, kita tidak boleh tergantung bangsa lain untuk masalah makan kita,” ucap Prabowo di Konsolidasi Zona III Partai Bulan Bintang di Padang, 9 September 2023, seperti dikutip dari kanal YouTube GerindraTV.
Menurut Prabowo, tidak ada negara yang besar dan kuat jika untuk makan saja masih bergantung dari negara lain. Oleh karena itu, politikus Partai Gerindra itu menyebutkan Indonesia harus mencapai swasembada pangan, BBM energi, dan air.
6. Tidak Impor Energi dari Luar
Saat menghadiri deklarasi dukungan dari Partai Gelora, Prabowo mengungkapkan rencana fokus kebijakannya jika terpilih menjadi presiden. Salah satunya adalah program kebijakan mengenai ketahanan energi.
“Kita harus menjaga energi kita. Jangan khawatir, kita bisa hasilkan energi dari dalam negeri, dari singkong, dari sagu, dari tebu, dari aren,” kata Prabowo dalam video yang diunggah akun Youtube GeloraTV pada Sabtu, 2 September 2023.
Prabowo kala itu menyebutkan diesel solar bisa dihasilkan dari tanaman-tanaman yang tidak akan habis tersebut. Lebih jauh, dia juga membahas mengenai produk kelapa sawit RI yang diboikot. Dengan begitu, dia menilai Indonesia tidak perlu melakukan impor sumber energi. Justru, Indonesia bisa menghasilkan sendiri.
“Manakala kita nanti diberi mandat dari rakyat, kita tidak akan impor energi dari manapun saudara-saudara. Kita menghasilkan dari bangsa kita sendiri,” kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
7. Mendirikan Badan Penerimaan Negara
Untuk meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri, dibutuhkan terobosan konkret dari pemerintah. Oleh karena itu, Prabowo-Gibran berjanji akan didirikan Badan Penerimaan Negara (BPN). Berdasarkan dokumen visi misinya, BPN yang didirikan Prabowo-Gibran ditargetkan mampu meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 23 persen.
RADEN PUTRI | TIM TEMPO