Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Direksi dan Komisaris Net TV Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Net TV pernah mengumumkan rencana untuk melakukan reverse stock atau langkah penggabungan saham untuk meningkatkan harga jualnya.

8 Oktober 2024 | 07.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur dan Dewan Komisaris PT Net Visi Media Tbk atau Net TV ramai-ramai mengundurkan diri. Stasiun televisi swasta ini mengumumkan mundurnya tujuh jajaran pimpinan perusahaan pada Senin, 7 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketujuh pimpinan perusahaan yang mengundurkan diri yakni Deddy Hariyanto selaku Direktur Utama; Azuan Syahril selaku Direktur; Fendy Nagasaputra selaku Direktur; Ferry selaku Direktur; Lie Halim selaku Komisaris Utama; David Rees selaku Komisaris Independen; dan Rachmat Nugroho selaku Komisaris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Perusahaan PT Net Visi Media Tbk, Shinta Trisnawati, mengumumkan hal tersebut dalam surat pemberitahuan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Belum diketahui alasan di balik kemunduran jajaran direksi hingga komisaris Net TV. Namun, menurut Shinta, mundurnya jajaran pimpinan perusahaan tersebut tidak memengaruhi operasional perusahaan.

“Informasi atau fakta material ini tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan,” tulis Shinta, Senin, 7 Oktober 2024.

Sebelumnya, pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu PT Net Visi Media Tbk mengumumkan rencana untuk melakukan reverse stock atau langkah penggabungan saham untuk meningkatkan harga jualnya. Hal itu membuat harga saham emiten berkode NETV ini akan berubah, semula Rp100 per saham menjadi Rp200 per saham.

Dalam keterangan resminya, Net TV mengumumkan langkah tersebut diambil untuk memperbaiki kinerja operasional dan keuangan perusahaan. Per 30 April 2024, Net TV memiliki akumulasi kerugian dan defisiensi modal masing-masing sebesar Rp3.523.570.216.575 dan Rp596.585.361.858. Selain itu, perusahaan mengumumkan memiliki posisi total liabilitas lancar yang melampaui total aset lancarnya yakni sebesar Rp705.497.798.913.

Manajemen mengungkapkan kondisi ini terjadi karena tingkat utang yang tinggi dengan porsi liabilitas jangka pendek yang besar. Sehingga, memicu beban keuangan yang berat. Selain itu, manajemen juga mengumumkan sedang mencari investor strategis di ekosistem industri media dan hiburan dengan kemampuan finansial.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus