Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mendapat persetujuan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 4 triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis ,11 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan rencana buyback saham dilakukan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pembelian Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka. Rencana buyback saham Adaro Energy tersebut akan dilakukan selama delapan belas bulan terhitung mulai Jumat, 12 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pembelian buyback saham maksimum Rp 4 triliun. Sebelumnya telah disampaikan dalam keterbukaan informasi pada tanggal 4 April 2023," ujar pria yang kerap disapa Boy Thohir di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023.
Adapun total jumlah saham yang telah dilakukan pembelian kembali atau buyback hingga 4 April 2023 sebanyak 1.020.505.100 lembar saham atau 3,19 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Direktur Adaro Energy Lie Luckman menuturkan tahun lalu ada sekitar 1 miliar saham yang sudah buyback, "Sekarang sudah bertambah sekitar 20 juta-40 juta saham." tutur Lie.
Selanjutnya: Pertimbangan Adaro Energy dalam buyback saham....
Pertimbangan Adaro Energy dalam buyback saham adalah perusahaan memiliki kesempatan dan fleksibilitas untuk buyback saham pada setiap saat berdasarkan kondisi pasar dalam jangka waktu 18 bulan terhitung setelah persetujuan RUPST.
"Rencana pembelian kembali saham diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan, sehingga harga saham perseroan diharapkan dapat mencerminkan nilai fundamental perseroan," tulis manajemen dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adaro Energy berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback saham perseroan tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan.
"Karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan buyback,” kata manajemen Adaro Energy.
Pilihan Editor: Minta Pemulihan Layanan BSI Dipercepat, BSI Dorong Mitigasi Juga Dilakukan Seluruh Industri Perbankan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini