Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Erick Thohir: Perusahaan Gerbong Kereta Swiss Akan Buka Kantor di Indonesia

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan PT KAI (Persero) telah menjajaki kerja sama dengan perusahaan gerbong kereta asal Swiss, yakni Stadler Rail.

17 Oktober 2020 | 04.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri BUMN Erick Thohir usai menghadiri pertemuan bersama pada duta besar di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menjajaki kerja sama dengan perusahaan gerbong kereta asal Swiss, yakni Stadler Rail. Kedua perusahaan itu akan memproduksi rangkaian kereta yang akan dipasarkan ke kawasan Asia-Oseania.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Stadler juga menyatakan akan membangun kantor pusat regionalnya untuk kawasan Asia dan Oseania di Indonesia. Ini merupakan kepercayaan dan apresiasi," ujar Erick dalam konferensi pers virtual pada Jumat petang, 16 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kerja sama ini dibahas dalam perjalanan diplomatik Erick bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Bern dan Jenewa, Swiss. Menurut Erick, kesepakatan kedua entitas telah menegaskan posisi KAI sebagai perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor transportasi kereta api di level regional.

Selain PT KAI, Erick mengatakan masih banyak perusahaan pelat merah yang siap merambah pasar global dan bekerja sama dengan entitas skala internasional. Erick optimistis "Akan banyak lagi perusahaan BUMN berkualitas global dan internasional," ujarnya.

Di samping meneken kesepakatan bisnis, Erick mengatakan perjalanannya ke Swiss dalam rangka memastikan kerja sama untuk penanganan Covid-19. Utamanya memastikan ketersediaan vaksin bagi rakyat.

"Alhamdulillah rangkaian perjalanan ke Inggris dan Swiss sangat baik. Penting bagi Indonesia untuk terus menjadi bagian dari dunia dalam menangani Covid-19 . Semua jadi bagian kita untik memastikan keamanan untuk rakyat Indonesia," kata Erick.

Adapun Retno Marsudi menjelaskan pertemuan diplomatik itu membahas agenda terkait kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan buruh. Di tingkat bilateral, Indonesia dan negara sahabat akan memperkuat komitmen kerja sama dengan prinsip saling menghormati. "Swiss adalah mitra terbesar keempat Indonesia di Eropa. Nilai perdagangan kedua negara US$ 2,1 miliar,” ucap Retno.

Sedangkan di level mutilateral, Retno mengatakan Indonesia jadi bagian penting dari komunitas global dalam upaya pemulihan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Dalam laawatan ke Swiss, Retno dan Erick bertemu dengan wakil presiden Swiss dan petinggi bisnis di negara tersebut. Retno dan Erick juga mengadakan pertemuan dengan Dirjen WHO dan CEO Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI), dan perwakilan Unicef.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus