Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ethiopian Airlines yang Jatuh sama dengan Pesawat Nahas Lion Air

CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mengatakan pesawatnya yang jatuh pada hari ini sama dengan pesawat nahas Lion Air yang jatuh tahun lalu.

10 Maret 2019 | 23.17 WIB

Kartu instruksi keselamatan penerbangan terlihat di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Ahad, 10 Maret 2019. Maskapai memastikan pesawat nahas itu berjenis Boeing 737-800 MAX, yang setipe dengan Lion Air JT 610. REUTERS/Tiksa Negeri
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kartu instruksi keselamatan penerbangan terlihat di lokasi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia, Ahad, 10 Maret 2019. Maskapai memastikan pesawat nahas itu berjenis Boeing 737-800 MAX, yang setipe dengan Lion Air JT 610. REUTERS/Tiksa Negeri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Addis Ababa - CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mengatakan pesawatnya yang jatuh pada hari ini sama dengan pesawat milik Lion Air yang jatuh pada Oktober tahun 2018 lalu yaitu Boeing 737.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya tidak bisa omong (penyebab pesawat jatuh). Tapi keduanya sama-sama Boeing 737. Untuk penyebabnya masih harus menunggu hasil investigasi," kata Tewolde Gebremariam menjawab pertanyaan wartawan, dalam konferensi pers di kantor pusatnya di Addis Ababa, Ahad, 10 Maret 2019.

Pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 rute Addis Ababa, Ethiopia menuju Nairobi mengalami kecelakaan pada Ahad pagi sekitar pukul 08.44 waktu setempat (atau 12.44 WIB). 

Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru penerbangan dipastikan tidak selamat dari kecelakaan tersebut. Salah satu penumpang tersebut adalah seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia.

Tewolde menjelaskan, pilot pesawat tersebut sebelumnya sempat mengabarkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan meminta kembali ke Addis Ababa. Namun setelah diizinkan oleh Bandara Bole International di Addis Ababa, pesawat hilang dari radar.

Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Teluk Karawang, 29 Oktober 2018 lalu, berjenis Boeing 737 MAX 8. Pesawat itu buatan tahun 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. 

Lion Air JT-610 dipastikan jatuh saat bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Depati Amir di Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Burung besi jenis Boeing 737 Max 800 itu mengangkut total 188 orang, termasuk penerbang dan awak kabin.

Terkait jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines kali ini yang salah satu korbannya merupakan perempuan berkewarganegaraan Indonesia, Usaha Ad Interim KBRI di Addis Ababa, Christine Refina, angkat bicara. Ia mengatakan pemerintah sedang mengupayakan identifikasi korban. "Kami terus berkoordinasi dengan pihak Ethiopian Airlines dan pihak terkait lainnya," kata Christine.

KBRI, lanjut Christine, juga akan memastikan proses evakuasi dan identifikasi korban pesawat jatuh Ethiopian Airlines berjalan lancar dan sesuai harapan. "Termasuk memastikan hak-hak korban dan keluarganya bisa terpenuhi," ucapnya.

TITO SIANIPAR (Addis Ababa) 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus