Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Proses evakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Senin ini, 11 Januari 2021 memasuki hari ketiga. Pada pencarian kali ini, tim di bawah Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali menemukan identitas dari tiga penumpang yang menjadi korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertama, identitas berupa dokumen SIM A dan korban lahir di Pontianak, 5 Maret 1994. "Atas nama Andy Syifa Kamila," kata Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman saat ditemui di tengah proses evakuasi di KN SAR Wisnu milik Badan SAR Nasional (Basarnas) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, di hari yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedua, yaitu dokumen berupa surat keterangan pelatihan ANT IV dan korban lahir di Padang, 14 April 1993. "Atas nama Angga Fernando Afrion," kata Hendra.
Ketiga yaitu dokumen berupa akte kelahiran atas nama Nabila Anjani yang lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung pada 21 Januari 2009.
Sebelumnya, pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu siang, 9 Januari 2021. Pesawat ini membawa 62 penumpang termasuk kru, terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, menuju Pontianak, Jakarta Barat.
Di hari ketiga ini, Tim Basarnas menurunkan 50 penyelam. Jika digabung dengan tim penyelam Polri dan TNI, maka jumlahnya mencapai 150 penyelam. Hingga Senin siang, mereka pun telah mengumpulkan sekitar 29 kantong jenazah dan jumlahnya terus bertambah.
Lalu pada Senin sore ini, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito mengumumkan bahwa secara total, sudah 40 kantong jenazah yang telah ditemukan Tim SAR. Kantong-kantong jenazah ini langsung dikirim ke tim DVI Polri untuk diidentifikasi.