Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian menyebut bahwa jumlah masyarakat yang menggadaikan barang berharga meningkat pada masa awal Ramadan dan menjelang Lebaran Idul Fitri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tren gadai di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri itu sedikit fluktuatif. Biasanya, di awal Ramadan banyak yang menggadaikan barang mereka, baik emas maupun kendaraan," kata Head of Corporate Communications, Riana Rifani, saat ditemui Tempo di kantor Pegadaian Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Riana menjelaskan, masyarakat yang menggadaikan barangnya itu biasanya ditujukan untuk modal usaha, seperti berjualan makanan takjil. Selain itu, sambung Riana, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi makanan berbuka puasa dan sahur turut meningkat.
Masyarakat yang menggadaikan barang di awal Ramadan, Riana menjabarkan, biasanya akan menebus barang berharga mereka setelah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Menurut dia, emas dan kendaraan yang telah diperoleh kembali oleh penggadai nantinya akan digunakan digunakan kembali untuk ke kampung halaman.
"THR itu biasanya digunakan untuk pelunasan gadai. Apa yang telah digadaikan, akan ditebus oleh mereka," tuturnya.
Lebih lanjut, Riana menjelaskan bahwa ada pula sebagian masyarakat masyarakat yang menggadaikan barang berharga menjelang Lebaran. Alasannya, sambung Riana, penggadai dapat memperoleh dana segar untuk mudik sekaligus menitipkan barang berharga melalui sistem gadai.
"Konsepnya kayak jasa titipan, padahal mereka menggadai. Secara tidak langsung mereka mendapatkan benefit barang akan aman selama mudik. Setelah selesai Idul Fitri, mereka akan kembali menebus," ujarnya.
Pilihan Editor: Jokowi Terbitkan Aturan Pencairan THR dan Gaji Ke-13 untuk PNS, Berikut Regulasi dan Besaran Tiap Golongan