Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kampanye perdana di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Ganjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk menasionalisasi penggunaan aspal Buton jika terpilih sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya siap membuat kebijakan secara nasional agar seluruh jalan di Indonesia menggunakan aspal Buton," kata Ganjar menjawab pertanyaan dari salah satu tokoh masyarakat Buton, Agus Sana'a saat tatap muka Capres Ganjar dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat Sultra di Kendari pada Ahad, 3 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ganjar, usul yang disampaikan salah satu tokoh masyarakat Buton, terkait penggunaan aspal Buton akan menjadi perhatian khusus nasional jika dirinya menjadi Presiden RI lima tahun ke depan.
"Yang namanya aspal Buton itu sudah lama kita tahu, sejak kita masih sekolah dasar ditanya guru sejarah terkait aspal Buton di mana, jawabnya berada di satu pulau di Sulawesi Tenggara," kata Ganjar.
Sejarah dan Potensi Aspal Buton
Aspal Buton atau Asbuton memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak era Hindia Belanda pada 1925. Awalnya dikelola oleh perusahaan Buton Asphalt (Butas) milik Belanda, aspal ini kini menjadi fokus utama pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Dilansir dari situs resmi Binamarga, pemanfaatan Asbuton untuk proyek-proyek ruas jalan di Indonesia sudah dilakukan sejak 1970. Puncak penggunaannya terjadi pada era 1980-an sebelum mengalami penurunan produksi setelah mengalami akuisisi oleh PT Sarana Karya pada 1987.
Turunnya produksi Asbuton disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan aspal alami untuk proyek pembangunan jalan. Padahal, Asbuton merupakan aspal alami yang hanya dapat ditemukan di dua wilayah dunia, yakni di Indonesia dan Trinidad, Amerika Selatan.
Meskipun mengalami kemerosotan, pemerintah berupaya mengembalikan kejayaan Asbuton dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 35 Tahun 2006 tentang Peningkatan Pemanfaatan Aspal Buton untuk Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan.
Keunggulan Aspal Buton Dibandingkan Lainnya
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan telah melakukan kajian untuk pemanfaatan asbuton dalam berbagai teknologi campuran beraspal. Ini termasuk teknologi campuran beraspal panas menggunakan asbuton, campuran panas hampar dingin, lapis penetrasi macadam asbuton, dan lapis tipis asbuton butur.
Asbuton juga telah diaplikasikan di ruas-ruas jalan Nasional, Provinsi, serta Kabupaten/Kota. Jenis teknologi yang digunakan untuk perkerasan jalan yaitu terhadap teknologi campuran beraspal panas menggunakan Asbuton, asbuton campuran panas hampar dingin (cold paving hot mix Asbuton, CPHMA), lapis penetrasi macadam Asbuton (LPMA), dan lapis tipis Asbuton butur (butur seal).
M RAFI AZHARI I AGUNG SEDAYU