Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan hanya kali ini sumber anonim yang jati dirinya terungkap menjadi masalah bagi media yang memakai informasi mereka. Kasus yang hampir serupa dengan apa yang dialami stasiun SCTV juga menimpa stasiun TVOne. Narasumber anonim yang mereka tutupi identitasnya diungkap pihak yang merasa dirugikan isi pemberitaan.
Dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi edisi 18 Maret lalu, presenter Indy Rahmawati mewawancarai sumber anonim bertopeng dengan suara disamarkan yang mengaku sebagai makelar kasus.
Beberapa pekan setelah wawancara itu, polisi mempertontonkan sumber anonim yang disebut bernama Andrys Ronaldi dalam jumpa pers di Markas Besar Kepolisian RI. ”Saya disuruh presenter mengaku sebagai makelar,” katanya.
Polisi pun mengadukan TVOne ke Dewan Pers karena dianggap menyiarkan cerita bohong. Kepada Dewan Pers, stasiun televisi berita itu berkukuh Andrys adalah makelar kasus, dan tayangan pengakuan Andrys di televisi bukan manipulasi. Meski berkeras pada pendirian masing masing, kepolisian dan TVOne berdamai pada 26 Mei.
Dewan Pers, walau tak menemukan rekayasa, menganggap narasumber TVOne tidak kompeten. Uniknya, sebelum perdamaian itu, TVOne telah meminta maaf kepada polisi, sedangkan polisi berjanji tetap memproses Andrys. Bagaimana nasib Andrys saat ini? ”Akan saya cek dulu,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur jenderal Iskandar Hasan, Rabu malam pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo