Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (persero) Tbk memastikan rencana penutupan rute penerbangan langsung Jakarta-London masih dalam tahap kajian. Kepastian ini disampaikan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi Perhubungan DPR hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Awalnya, rapat hanya membahas soal persiapan penyelenggaraan mudik 2018. Tapi di akhir rapat, Ketua Komisi Fary Djemy Francis mendadak mempertanyakan rencana penutupan ini. "Maaf kalau di luar konteks, benar penerbangan Jakarta London akan ditutup ?" kata dia di Gedung DPR, Senin, 4 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mendangar pertanyaan itu, Pahala langsung menjawab, "Benar, kami sedang melakukan review. "Salah satu pertimbangan adalah profitabilitas rute ini yang kurang baik sejak dibuka pada April 2017. Meski begitu, kata dia, belum ada keputusan final soal ini.
Fary tampak tak puas dengan jawaban itu. Ia mengingatkan Garuda Indonesia untuk benar-benar memutuskannya secara cermat. "Sekedar mengingatkan saja, menutupnya mudah, tapi membuka kembali susah,' ujar politikus Partai Gerindra itu.
Rencana penutupan penerbangan Jakarta-London memang telah berhembus dalam beberapa bulan terakhir. Kementerian Badan Usaha Milik Negara hingga pakar penerbangan menyarankan agar rute ini ditutup. Langkah ini dinilai tepat untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan yang pada kuartal pertama 2018 masih membukukan kerugian sebesar US$ 64,3 juta.
Komentar lebih keras disampaikan anggota komisi dari PDI Perjuangan, Alex Indra Lukman. Ia bercerita bagaimana dulunya pernah ada rute penerbangan langsung Medan, Sumatera Utara ke Frankfurt, Jerman. "Itu dulu semasa saya kuliah, jadi kebanggaan sekali saat itu," kata dia. Alex memang pernah mengenyam pendidikan di Frankfurt selama tahun 1990-1996.
Alex mempertanyakan, "kenapa untuk rute Jakarta-London susah sekali ?" Padahal selama ini, menurut dia, harga tiket penerbangan Garuda Indonesia termasuk yang tertinggi, baik penerbangan domestik maupun internasional. Oleh sebab itu, Ia ikut mewanti-wanti Pahala agar benar-benar mengkaji untung rugi penutupan ini dalam jangka panjang.