Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin memastikan slot penerbangan Garuda Indonesia yang kosong akan diisi oleh maskapai lain. Garuda sebelumnya berencana mengurangi rutenya sebanyak 97 sebagai salah satu upaya restrukturisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Slotnya akan menjadi kewenangan bandara dan akan diisi maskapai lain. Namun untuk jumlahnya saat ini masih dinamis,” ujar Awaluddin saat ditemui di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis, 25 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Maskapai pelat merah yang semula memiliki 237 rute itu secara bertahap akan memangkas destinasi penerbangannya hingga menyisakan 140 rute. Awaluddin berujar, bekas slot penerbangan Garuda yang akan digunakan oleh penerbangan lain harus melalui persetujuan Kementerian Perhubungan.
“Izin rute dan approval juga kan harus melalui regulator,” tutur Awaluddin.
Efisiensi rute pesawat merupakan salah satu rencana bisnis Garuda yang tercantum dalam proposal restrukturisasi perusahaan. Manajemen telah memetakan rute-rute yang tidak potensial dan merugikan perusahaan, seperti tujuan Tarakan. Selain memangkas rute, Garuda berencana mengurangi frekuensi hingga jenis pesawatnya dari semula 13 jenis menjadi hanya tujuh jenis.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan skala bisnis Garuda nantinya akan lebih kecil dari anak usahanya, Citilink. Citilink diproyeksikan bakal mencaplok sejumlah rute penerbangan Garuda.
“Nanti kalau berhasil restrukturisasi utang (Garuda), bisnis Citilink akan lebih besar. Kita akan masuk ke rute-rute (Garuda) karena selama ini LCC (low cost carrier airlines) carrier-nya lebih tinggi,” ujar Kartika alias Tiko, 10 November lalu.
Tiko menuturkan bisnis maskapai berbiaya murah memiliki potensi pasar lebih besar untuk segmen penerbangan dalam negeri. LCC menjangkau semua kelas penumpang, seperti penumpang kelas ekonomi menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
Porsi pasar LCC pun telah melampaui maskapai full service. Merujuk pada paparan keterbukaan Garuda, pangsa pasar perseroan selama 2020 turun menjadi 35,3 persen akibat dicaplok maskapai LCC. Pada 2019, pangsa pasar rute penerbangan dalam negeri maskapai pelat merah itu masih berkisar 43,4 persen.
Sementara itu, Garuda Indonesia hanya akan berfokus melayani penumpang untuk penerbangan rute gemuk yang menguntungkan. Misalnya, Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Denpasar.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.