Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Intip Perjalanan Karier Sosok Multitalenta Titiek Puspa

Sosok multitalenta Titiek Puspa tidak hanya terkenal atas lagu-lagunya. Ia memiliki banyak karya atas jerih payahnya ikuti beragam profesi.

13 April 2025 | 23.43 WIB

Titiek Puspa menceritakan proses penyembuhan penyakit kanker yang dideritanya  di kediamannya, Jakarta, 13 Februari 2019. Dok Tempo/Nurdiansah
Perbesar
Titiek Puspa menceritakan proses penyembuhan penyakit kanker yang dideritanya di kediamannya, Jakarta, 13 Februari 2019. Dok Tempo/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok multitalenta Titiek Puspa akan selalu dikenang masyarakat. Kepergiannya pada Kamis, 10 April 2025 menjadi duka yang mendalam bagi industri hiburan Indonesia. Selama menjalani hidupnya Titiek Puspa dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan juga ceria. Selama lebih dari enam dekade di industri hiburan, Titiek Puspa sudah menjadi salah satu ikon atas karya dan prestasinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Titek Puspa memiliki nama asli Sudawarti. Ia lahir pada 1 November 1937 di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan. Meskipun lahir di Kalimantan Selatan, sebenarnya orang tua Titiek Puspa, Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam, berasal dari Tanah Jawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Semasa hidupnya, Titiek dikenal sebagai seorang yang memiliki banyak keahlian. Terlihat dari karya yang dihasilkannya dari beragam profesi, mulai dari penyanyi, penulis lagu, juga aktris. Ia mulai terjun di industri hiburan dan konsisten dalam membuat karya sudah dimulai sejak tahun 1950-an.

Titiek Puspa memulai karier di industri hiburan sejak umur 14 tahun. Walau begitu, ia memulai karier profesionalnya sebagai penyanyi setelah ia memenangkan Bintang Radio, acara pencarian bakat menyanyi yang diselenggarakan RRI pada 1954. Sayang, kariernya sebagai penyanyi ternyata tidak direstui oleh orang tua.

Halangan itu, tidak membuat Titiek Puspa mundur. Ia tetap melanjutkan cita-citanya dengan terus mengikuti berbagai acara lomba menyanyi. Agar tidak diketahui oleh orang tuanya, Titiek selalu menggunakan nama samaran untuk mengikuti lomba dan hal tersebut disarankan oleh temannya. Ia memilih nama “Titiek Puspo” sebagai nama samaran. “Titiek” merupakan nama panggilannya, sedangkan “Puspo” diambil dari nama ayahnya, yaitu Puspowidjojo. Hingga sekarang nama ini menjadi nama panggung Titiek Puspa di dunia hiburan. Ia juga menamai orkes pengiringnya dengan nama Puspa Sari. 

Karier di Dunia Musik

Lagu “Di Sudut Bibirmu”, “Esok Malam Kau Kujelang”, dan “Indada Siririton” yang berduet dengan Tuty Daulay menjadi lagu yang tersedia dalam piringan hitam. Piringan hitam tersebut menjadi piringan pertamanya yang dirilis oleh label Gembira.

Pertengahan tahun 1960, Titiek terpilih menjadi penyanyi tetap Okes Studio Jakarta. Tidak lama setelah itu, Titiek memutuskan untuk keluar dari Orkes Studio Jakarta pada tahun 1962. Karirnya terus menanjak dengan konsisten mengembangkan keterampilan dan membuat lagu.

Dengan terus konsisten membuat lagu, akhirnya popularitasnya kian meningkat. Ia merilis album bernama “Si Hitam” dan “Pita” pada 1963 dengan masing-masing album berisi 12 lagu. Lagu-lagu tersebut diciptakan sendiri oleh Titiek Puspa. Lagu-lagu Titiek Puspa kian memiliki banyak penikmat dan namanya semakin populer. Berbagai penghargaan itu ia raih, termasuk penghargaan BASF Award (AMI Award) ke-10 untuk kategori “Pengabdian Panjang di Dunia Musik”.

Lagu-lagu populer

Kupu-Kupu Malam

Lagu “Kupu-Kupu Malam” kembali populer setelah dibawakan oleh band Peterpan, ternyata salah satu karya Titiek Puspa. Ia menciptakan lagu kupu-kupu malam pada tahun 1977. Lagu ini mengisahkan sisi lain kehidupan perempuan malam yang tidak selalu mengacu pada hal negatif, tetapi selalu ada alasan di baliknya.

Meski sudah melewati empat dekade, hingga kini lagu tersebut masih menjadi salah satu lagu hit yang cukup dikenal banyak orang.

Bing

Lagu “Bing” diciptakan Titiek setelah mendengar kabar kematian dari Bing Slamet. Bing Slamet merupakan seniman multitalenta yang juga menjadi sosok idola Titiek Puspa dari kecil,

Bimbi

Titiek menciptakan lagu “Bimbi” pada tahun 1980-an. Lagu ini mengisahkan kehidupan gadis desa yang berambisi hidup di kota dan ingin mengadu nasib di ibukota. Selain itu, lagu ini juga memiliki pesan agar tidak mudah terlena pada kehidupan kota metropolitan.

Dansa Yok Dansa

Lagu “Dansa Yok Dansa” diciptakan pada tahun 1977. Lagu ini sebagai ajakan untuk berdansa dan melupakan rasa sedih yang sedang dirasakan. Lagu ini juga dipopulerkan oleh musisi lintas generasi, yaitu The Rollies dan Glenn Fredly.

Apanya dong

Lagu “Apanya Dong” dipopulerkan oleh Euis Darliah pada tahun 1982. Selain itu, Seurius Band juga sempat mempopulerkan lagu ini dengan ciri khasnya, yaitu musik metal. Lagu ini mengisahkan seseorang yang sedang jatuh cinta.

Kontribusi dalam musik anak Indonesia 

Tidak hanya lagu-lagu dengan nuansa cinta dan kehidupan, Titiek Puspa juga banyak menciptakan lagu anak-anak. Beberapa lagu anak-anak ciptaannya adalah “Mari Menabung”, “Kau dan Aku Indonesia”, “Gang Kelinci”, “Cibung Cibung”, dan lain sebagainya. Lagu-lagu tersebut dibuat menyenangkan dan edukatif dengan menyisipkan nilai moral, seperti cinta tanah air, sopan santun, kasih sayang, dan lain sebagainya.

Sebagai kontribusinya untuk musik anak Indonesia, Titiek membuat grup vocal pada tahun 2014 yang bernama Duta Cinta. Duta Cinta terdiri dari 10 anak yang berasal dari berbagai latar belakang. Grup vokal ini tampil di drama musikal Pesta Sahabat yang disiarkan di RTV pada tahun 2017. 

Seni Teater/Operet

Selain seni musik, Titiek juga menekuni bidang seni teater dengan menggarap beberapa operet. Operet merupakan opera ringan dengan konsep teater musikal. Salah satu operetnya yang populer adalah Papiko (Persatuan Artis Pop Ibu Kota) pada tahun 1972. Selain itu masih banyak operet atau teater yang juga dibuat olehnya, yaitu Kupu-Kupu, Semut Merah Semut Hitam, Cinta Indonesia, dan lain sebagainya.

Aktris Film

Selain sukses dalam dunia musik dan penggarapan operet, Titiek juga sukses di dunia akting. Hal tersebut bisa dibuktikan dari banyaknya judul film yang ada dirinya dan tikoh yang berhasil ia perankan.

Titiek Puspa mulai terjun ke dunia perfilman sebagai pemain utama melalui film “Minah Gadis Dusun” pada tahun 1965. Kemudian, terdapat beberapa judul film populer yang berhasil ia perankan, seperti “Di Balik Tjahaja Gemerlapan”, “Pemburu Mayat”, “Bing Slamet Setan Djalanan”, “Inem Pelayan Sexy”, dan “Ini Selain itu, ada film yang berjudul “Apanya Dong” dengan Titiek Puspa sebagai salah satu pemerannya memiliki soundtrack dengan judul yang sama, “Apanya Dong” yang diciptakan oleh Titiek Puspa.

Penulis naskah

Kemudian, selain sukses dalam dunia akting, Titiek juga sukses sebagai penulis naskah film. Ia memulai debut sebagai penulis film pada tahun 1947 dengan judul “Bawang Putih”. Setelah itu pada film “Gadis” pada tahun 1980.

Laili Ira dan Annisa Firdausi ikut berkontribusi dalam berita ini.

AL ANSHARI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus