Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

GoJek dan Astra Bikin Perusahaan Patungan Demi Kembangkan Go-Car

VP Corporate Communications GoJek, Kristy Nelwan mengatakan perusahaan patungan ini nantinya bakal mengembangkan bisnis Go-Car.

7 Maret 2019 | 00.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta- Gojek Indonesia bekerja sama dengan PT Astra International Tbk dengan membentuk joint venture alias perusahaan patungan setelah Astra menyuntikkan dana investasi sebesar US$ 100 juta atau senilai Rp 1,4 triliun pada Go-Jek.

Baca juga: GoJek Minta Aturan Ojek Online Kemenhub Tak Merugikan Siapapun

Vice President Corporate Communications Go-Jek, Kristy Nelwan mengatakan perusahaan patungan ini nantinya bakal mengembangkan bisnis ride-hailing roda empat milik Go-Jek yaitu Go-Car. “Untuk pengelolaan armada kendaraan akan didukung oleh Astra Fleet Management System (FMS),” kata Kristy dalam keterangannya kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 6 ,Maret 2019.

Astra FMS merupakan produk yang diluncurkan PT Serasi Autoraya (SERA), anak perusahaan Astra, pada 1 Februari 2019. Dikutip dari laman resminya, Astra FMS menyediakan solusi komprehensif dalam pengelolaan kendaraan dan transportasi berbasis teknologi informasi.

Lewat produk ini, SERA membantu perusahaan lain untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam pengelolaan kendaraan, pengemudi, hingga kargo. SERA akan menyediakan berbagai jasa, salah satunya yaitu memantau secara real time atau tepat waktu, kondisi kendaraan agar tetap aman digunakan.

Kristy menambahkan bahwa lewat perusahaan patungan ini, pengemudi Go-Car akan mendapatkan akses ke Astra FMS agar kualitas kendaraan mereka terjaga dengan prima. Dengan begitu, pengemudi bisa berpeluang meraih pendapatan yang lebih maksimal.

“Selain itu, para pelanggan pun akan memiliki pengalaman berkendara yang nyaman dengan kendaraan kualitas prima sesuai dengan standar Astra,” ujarnya.

Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengatakan, saat ini potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus dimaksimalkan para pelaku bisnis. Salah satunya dengan cara menggabungkan kekuatan pada masing-masing industri.

Nadiem menjelaskan kerja sama antara Astra di bidang otomotif dan Gojek Indonesia di bidang teknologi ini diharapkan bisa membuka peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan. "Harapannya bisa mampu untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Nadiem dalam keterangannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus