Terjerat Dilema Lonjakan Harga Avtur

Harga avtur yang naik mengancam upaya pemulihan bisnis maskapai penerbangan. Terpaksa menahan tarif pesawat di musim sepi penumpang.

16 Maret 2022 | 00.00 WIB

ic:round-whatsapp file-icons:telegram

material-symbols:fullscreenPerbesar

Mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) avtur mengisi BBM pesawat di Bandara Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO/Rully Kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

Kenaikan harga avtur mendorong lonjakan biaya operasi maskapai penerbangan.
Saat harga avtur naik 20 persen, biaya per penumpang per kilometer naik hingga 12,5 persen.
Garuda belum menaikkan harga tiket pesawat.

JAKARTA – Melonjaknya harga minyak dunia dan bahan bakar akibat konflik Rusia dan Ukraina memicu kenaikan harga tiket pesawat. Konsultan dari CommunicAvia, Gerry Soejatman, mengatakan maskapai mesti menanggung kenaikan harga avtur yang porsinya mencapai 60 persen dari total biaya operasional. “Jika harga avtur naik 20 persen saja, biaya per kursi per kilometer bisa naik 5-12,5 persen,” kata dia, kemarin.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

harga-minyak-dunia

maskapai-penerbangan

tiket-pesawat

avtur

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

Edisi 13 April 2025