Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Harga Emas 2025 Diprediksi Tak Seindah di Tahun 2024

Direktur PT Laba Berjangka Forexindo Ibrahim menjelaskan salah satu faktor utama yang menekan harga emas adalah perbaikan data ekonomi Amerika Serikat

5 Januari 2025 | 17.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi emas. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Berjangka Forexindo Ibrahim Assuaibi memprediksi tren harga emas dunia di tahun 2025 akan menghadapi tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan tahun 2024. Menurutnya, potensi koreksi signifikan masih membayangi perdagangan emas dalam waktu dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Harga perdaganganpekan depan kemungkinan besar masih akan mengalami koreksi yang cukup signifikan, dengan level support di US$ 2.560 per troy ounce. Jika terjadi penguatan, harga bisa mencapai US$ 2.667 per troy ounce," ujar Ibrahim, Ahad, 5 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ibrahim menjelaskan salah satu faktor utama yang menekan harga emas adalah perbaikan data ekonomi Amerika Serikat. Hal ini menjadi sinyal ekonomi global, khususnya di Tiongkok, akan menguat setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Meski demikian, kebijakan suku bunga bank sentral Amerika menjadi perhatian besar pelaku pasar.

"Kemungkinan besar pada Februari nanti, bank sentral Amerika hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali, bukan empat kali seperti ekspektasi sebelumnya," kata Ibrahim. Ia menambahkan prospek penurunan suku bunga juga bergantung pada laju inflasi yang terus menurun.

Selain itu, kebijakan proteksionisme yang diprediksi akan diterapkan oleh Trump dapat memicu perang dagang dengan negara-negara yang memiliki surplus perdagangan besar, seperti Tiongkok, Eropa, Kanada, dan Meksiko. Trump juga dikabarkan berencana memberlakukan sanksi denda bagi anggota BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam transaksi perdagangan internasional.

"Kebijakan Trump kemungkinan akan mendorong indeks dolar AS ke level tertinggi di 109,50 pada Januari. Bahkan, di sepanjang 2025, indeks dolar bisa menyentuh level 114, mirip dengan posisi puncaknya beberapa tahun lalu," tutur Ibrahim.

Dengan menguatnya dolar AS dan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS, daya tarik emas sebagai aset lindung nilai akan berkurang. Ibrahim menilai bahwa dinamika geopolitik global, seperti potensi perdamaian Rusia-Ukraina dan meredanya ketegangan di Timur Tengah, juga akan mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven.

"Perdagangan emas di tahun 2025 akan menjadi tantangan berat. Tingkat inflasi yang tinggi, penguatan tenaga kerja di AS, serta kemungkinan kenaikan suku bunga oleh bank sentral akan menekan harga emas dunia. Saya memperkirakan harga emas tahun ini tidak akan seindah tahun 2024," ujar Ibrahim.

Dengan demikian, pelaku pasar disarankan untuk mencermati perkembangan kebijakan ekonomi global dan dinamika geopolitik yang akan mempengaruhi harga komoditas utama, termasuk harga emas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus