Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal harga telur ayam yang masih mahal meski harga jagung sudah turun. Menurutnya, hal itu lantaran masih ada stok lama. Selain itu, kata Arief, penurunan harga komoditas butuh proses.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Biasanya bisa tiga minggu sampai satu bulan," kata Arief ketika ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa, 19 Maret 2024. "Produk pertanian itu nggak bisa instan hari ini turun, besok turun. Ada proses, karena kan perlu memproses stok lama."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya Arief pernah mengatakan harga telur naik lantaran harga jagung mahal. Sementara terbaru, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut harga komoditas jagung pakan ternak mulai turun menjadi Rp 5.300 per kilogram.
"Harga jagung sebagai bahan baku pakan ternak sudah turun dari sebelumnya Rp 8.000 per kilogram," kata Zulhas saat meninjau perusahaan pakan ternak di Lampung Selatan, Jumat, 8 Maret 2024, dikutip Tempo dari Antara.
Zulhas menjelaskan, kenaikan harga jagung dalam beberapa waktu ini terjadi lantaran penurunan produksi akibat kemarau panjang pada akhir 2023. Sementara kini, kata dia, penurunan harga jagung sebagai bahan utama pakan ternak tersebut terjadi lantaran beberapa daerah penghasil jagung secara berkala mulai panen. Ia pun berharap penurunan harga jagung segera diikuti penurunan harga telur dan daging ayam.
Adapun berdasarkan panel harga yang diakses Tempo dari Pusat Indormasi Harga Pangan Strategis Nasional (PJPS) hari ini, Selasa, 19 Maret 2024, harga telur ayam ras segar tercatat Rp 33.000 per gram. Harga tersebut menunjukkan adanya kenaikan Rp 1.100 atau 3,45 persen.
Kemudian pada panel harga Kementerian Perdagangan, harga telur ayam ras terpantau Rp 33.000 atau naik 0,30 persen. Sementara itu, harga rata-rata nasional telur ayam ras sebagaimana dalam panel harga Bapanas terpantau Rp 31.820 per kilogram.
RIRI RAHAYU | ANTARA