Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Setiap 5 Oktober dirayakan sebagai Hari Guru Sedunia. Perayaan ini diperingati sejak 1994 setelah pengukuhan Rekomendasi Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) tentang status guru. Adapun Hari Guru Nasional di Indonesia dirayakan setiap 25 November.
Baca juga: Belajar ke NASA, Simak Pengalaman Para Guru Ini
Rekomendasi UNESCO itu menetapkan standar internasional untuk hak dan tanggung jawab guru, serta serangkaian pedoman untuk pendidikan mereka, perekrutan, dan kondisi pekerjaan dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan secara global.
Setiap tahun, UNESCO merayakan Hari Guru Sedunia untuk mempromosikan profesi pengajar. Tema untuk tahun ini adalah "Hak atas Pendidikan Berarti Hak atas Guru yang Berkualitas".
Hari Guru Sedunia menjadi kesempatan untuk menandai prestasi guru sambil merefleksikan cara untuk terus mengatasi tantangan yang dihadapi di dunia pendidikan.
Menurut perkiraan UNESCO, ada 264 juta anak muda yang masih tidak bersekolah di seluruh dunia. Untuk memenuhi target tersebut pada 2030, sekitar 69 juta guru baru akan direkrut secara global.
Lebih dari 100 negara di seluruh dunia merayakan Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober, di antaranya Armenia, Azerbaijan, Bangladesh, Bulgaria, Kamerun, Kanada, Estonia, Jerman, Lithuania, Makedonia, Maladewa, Mauritius, Republik Moldova, Mongolia, Myanmar, Belanda, Nigeria, Pakistan, Filipina, Kuwait, Qatar, Rumania, Rusia, Serbia, dan Uni Emirat Arab.
INEWS.CO.UK | INDIANEXPRESS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini