Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Hotel Sahid Buka di Uzbekistan, Ini Alasan Hariyadi Sukamdani

Direktur Utama Hotel Sahid, Hariyadi Sukamdani, memilih Uzbekistan karena merupakan negara terbesar di Asia Tengah.

4 Maret 2020 | 18.29 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri
Perbesar
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah hantaman virus corona di hampir seluruh penjuru dunia, Hotel Sahid Zarafshon dibuka di kota Bukhara Uzbekistan. Direktur Utama Sahid Hotel and Resorts Hariyadi Sukamdani mengaku memilih Uzbekistan karena merupakan negara terbesar di Asia Tengah dengan populasi lebih dari 33 juta orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Di sana memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang baik," kata Hariyadi Sukamdani saat dihubungi, Rabu, 4 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan Hotel Sahid Zarafshon di kota Bukhara di Uzbekistan diresmikan oleh Gubernur Bukhara Mr Kamalov Karim Jamalovich dengan dihadiri juga oleh Dubes Indonesia untuk Uzbekistan dan Kirgistan Sunaryo Kartadinata.

Untuk hotel kedua Sahid Al-Bukhori yang terletak dalam satu kompleks dengan makam Imam Bukhori di kota Samarkan, akan diresmikan pada semester dua 2021. Kota Samarkand sekitar 280 km dari kota
Bukhara. Bukhara dan Samarkand merupakan wilayah di negara Uzbekistan yg kaya dgn peninggalan kejayaan peradaban Islam.

Menurut Hariyadi, di sana banyak peninggalan kejayaan peradaban Islam dan memiliki potensi pariwisata yang besar dan menarik dikunjungi wisatawan asing dari Eropa (Jerman, Inggris, Perancis, Turki) dan Asia (China, Korea, Jepang, Malaysia, Indonesia) saat ini diberikan bebas visa ke 45 negara termasuk Indonesia.

Alasan berikutnya, kata dia, Uzbekistan di bawah kepemimpinan Presiden Shavkat Mirziyoyev mulai membuka diri untuk investasi asing dan politiknya stabil. "Uzbekistan dapat menjadi pijakan untuk ekspansi usaha di Negara-negara Asia Tengah, Rusia dan Eropa Timur," jata dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus