Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Seiring Pasar Cermati AS-Cina

HSG dibuka melemah 36,89 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.225,34. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,95 poin

14 April 2025 | 10.39 WIB

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik menuju level 7.286 pada penutupan perdagangan hari ini, menjelang libur Hari Raya Lebaran Idulfitri 1445 H. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 5 April 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik menuju level 7.286 pada penutupan perdagangan hari ini, menjelang libur Hari Raya Lebaran Idulfitri 1445 H. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diperkirakan bergerak menguat terbatas seiring pelaku pasar masih mencermati tensi perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

IHSG dibuka melemah 36,89 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.225,34. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,95 poin atau 0,84 persen ke posisi 700,75. "IHSG hari ini berpotensi mencoba melanjutkan penguatan jika masih bertahan di atas support 6.200," ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Senin, 14 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaku pasar pasar sempat terguncang oleh pencabutan sementara tarif terhadap barang-barang Eropa, serta aksi balasan Cina terhadap kenaikan tarif impor dari AS. Ketegangan meningkat setelah Cina membalas kenaikan tarif impor AS hingga mencapai tarif efektif sebesar 145 persen pada Jumat, 11 April. Selain memicu volatilitas tajam di pasar saham, perang dagang juga mendorong ekspektasi inflasi konsumen AS ke level tertinggi sejak 1981.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perubahan haluan tarif pada Rabu, 9 April, pekan lalu, dengan menurunkan tarif timbal balik baru jadi 10 persen untuk impor dari sebagian besar negara selama 90 hari. Selain itu, tarif kumulatif untuk Cina sekarang akan menjadi 145 persen, yang terdiri dari bea masuk baru sebesar 125 persen untuk barang, di atas bea masuk sebesar 20 persen yang terkait dengan krisis fentanil.

Bursa saham AS Wall Street naik tajam pada perdagangan Jumat, 11 April, saat musim laporan keuangan kuartal I-2025 dimulai dan investor menutup pekan penuh gejolak yang didominasi oleh perang dagang multi-front yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump. Kenaikan itu didorong pernyataan dari Presiden The Fed Bank of Boston Susan Collins yang menegaskan bahwa The Fed siap bertindak menjaga stabilitas pasar keuangan jika diperlukan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,56 persen, S&P 500 menguat 1,81 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 2,06 persen. Pada Jumat, 11 April, pasar Asia Pasifik kembali melakukan aksi jual karena kekhawatiran perang dagang AS dengan Cina, yang mana ketegangan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia memicu sentimen penghindaran risiko.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 467,75 poin atau 1,39 persen ke level 34.053,33, indeks Shanghai menguat 26,55 poin atau 0,82 persen ke posisi 3.264,78, indeks Kuala Lumpur menguat 20,48 poin atau 1,41 persen ke posisi 1.475,24, dan indeks Straits Times menguat 56,40 poin atau 1,61 persen ke 3.568,47.



close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus