Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

IKEA: Banyak yang Lihat ke Toko, Belinya via Online

Memasuki era digital, masyarakat Indonesia mulai mengikuti gaya hidup berbelanja secara online alias daring.

10 Oktober 2017 | 18.24 WIB

Media visit IKEA online Point Bintaro bersama Country Marketing Manager IKEA Indonesia, Eliza Fazia dan Aditya Prabowo, Online Point Team Leader di Giant Extra CBD Bintaro sektor 7, Rabu 13 September 2017. TEMPO | ALIA F
Perbesar
Media visit IKEA online Point Bintaro bersama Country Marketing Manager IKEA Indonesia, Eliza Fazia dan Aditya Prabowo, Online Point Team Leader di Giant Extra CBD Bintaro sektor 7, Rabu 13 September 2017. TEMPO | ALIA F

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya – Memasuki era digital, masyarakat Indonesia mulai mengikuti gaya hidup berbelanja secara online alias daring. Tak terkecuali belanja perabotan rumah tangga. “Tren ke depan memang potensi (belanja online) ada, tapi masih sedikit sekali persentasenya,” ujar Country Marketing Manager IKEA Indonesia, Eliza Fazia, Selasa, 10 Oktober 2017.

Simak: IKEA Buka Titik Distribusi Pertama di Luar Jabodetabek

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski jumlahnya tak signifikan, IKEA menemukan karakter unik dari para pelanggannya. Tak sedikit dari mereka yang menikmati berkeliling toko untuk melihat langsung produk-produk IKEA. “Banyak yang lihat ke toko, tapi tidak langsung beli. Mereka belinya nanti belakangan secara online,” tutur dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pelanggan, kata Eliza, masih menyukai sensasi berkeliling, mencari, dan memegang produk sebelum memutuskan membeli perabot rumah tangga. “Nah, setelah puas baru mempertimbangkan lagi berdiskusi dengan anggota keluarga yang lain. Lalu beli melalui website,” imbuhnya.

Toko IKEA pertama di Indonesia berdiri di Alam Sutera, Tangerang, Banten pada 15 Oktober 2014. Sejak dibuka, pengunjung mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya. “Sampai Agustus tahun 2017 ini, pengunjung toko kami mencapai 2 juta orang atau meningkat sekitar 16 persen dibandingkan tahun 2016,” kata Eliza.

Guna menjangkau lebih banyak pelanggan, IKEA membuka fasilitas baru berupa Distribution Point seluas 1.000 meter persegi di Surabaya. Ini merupakan pertama kalinya IKEA melebarkan ekspansi bisnisnya keluar Jabodetabek. Kota Pahlawan dipilih lantaran potensi yang dimiliki kota terbesar kedua di Indonesia itu.

IKEA Distribution Point ini terletak di pusat kota Surabaya, tepatnya Giant Ekstra, jalan Diponegoro 227. “IKEA Distribution Point ini untuk membantu memudahkan dan mendekatkan pelanggan di Surabaya melalui belanja online dengan biaya pengiriman yang hemat,” kata Eliza.

IKEA, lanjut Eliza, tengah mematangkan rencana pembangunan toko kedua di Indonesia. Lokasinya diproyeksikan di Jakarta Timur dan saat ini proses perizinannya memasuki tahap administrasi. Sedangkan untuk Distribution Point dan Online Center baru, ia belum bersedia membeberkan. “Tentunya agenda untuk menambah Distribution Point dan Online Center ada, di Jawa maupun di Luar Jawa. Tapi kami belum bisa menyebutkan.”

Meski begitu, pihaknya optimistis bisnis produk perabot rumah tangga cerah walau industri properti tengah lesu. “Memang saya dengar properti masih memiliki banyak tantangan, tapi kebutuhan perabot rumah tangga akan terus ada,” ucapnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

 

Ali Akhmad Noor Hidayat

Ali Akhmad Noor Hidayat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus