Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

India Larang Ekspor Beras, Ekonom: Volume Beras Global Turun hingga 11 Juta Ton

India telah melarang ekspor beras non basmati per 20 Juli 2023. Ekonom dari Indonesia Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono, menyebut volume beras global akan turun.

28 Juli 2023 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivitas pembongkaran beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. Pemerintah telah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023 kepada Perum Bulog, sebanyak 500.000 ton di antaranya direalisasikan hingga Mei 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - India telah melarang ekspor beras non basmati per 20 Juli 2023. Ekonom dari Indonesia Demographic and Poverty Studies (Ideas), Yusuf Wibisono, menyebut volume beras global akan turun imbas dari kebijakan ekspor India.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pada 2022, India mengekspor beras ke 140 negara di seluruh dunia sebanyak 22 juta ton beras, sekitar 40 persen dari ekspor beras dunia," ujar Yusuf pada Tempo, Jumat, 28 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yusuf, sekitar setengah dari ekspor beras India itu adalah beras jenis non basmati. Sehingga, dia menilai kebijakan itu akan mempengaruhi pasokan beras dunia.

"Hal ini sama artinya dengan turunnya volume beras non basmati global hingga 11 juta ton," beber Direktur Ideas itu.

Akibatnya, Yusuf menilai harga beras non basmati di pasar global akan melonjak karena tipisnya pasokan beras global, yakni hanya sekitar 7 persen surplus produksi beras yang diperdagangkan di pasar beras global.

"Defisit di pasar beras global tahun ini berpotensi mengulang krisis tahun 2003/2004, dimana saat itu defisit pasar beras global menembus 18 juta ton," tutur Yusuf.

Kenaikan harga beras global memberi tekanan ke negara-negara importir 

Kenaikan harga beras global ini, kata dia, dipastikan akan memberi tekanan harga ke negara-negara importir beras terbesar dunia seperti Cina, Nigeria, Indonesia, Filipina dan Senegal.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah India telah memberhentikan ekspor beras non basmati setelah harga beras eceran di sana naik 3 persen dalam sebulan. Sebab, hujan lebat merusak tanaman secara signifikan. 

"Untuk memastikan ketersediaan beras putih non-basmati yang cukup di pasar India dan untuk menahan kenaikan harga di pasar domestik, pemerintah India telah mengubah kebijakan ekspor," kata Kementerian Pangan dalam pernyataan resminya pada Kamis, 20 Juli 2023.

 

 AMELIA RAHIMA SARI | REUTERS

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus