Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Indikator

Hotel di Singapura sepi dan tarif kamar dibanting akibat arus turis ke Singapura terus merosot. (eb)

20 Juli 1985 | 00.00 WIB

Indikator
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
KAMAR hotel di Singapura sekarang lebih banyak ditempati hantu. Sebabnya cukup jelas: jumlah turis yang berkunjung ke sana, terutama dari Indonesia, merosot tajam tiga tahun terakhir. Tahun lalu, jumlah wisatawan yang masuk ke negeri pulau itu hanya 3,1 juta, padahal semula diharapkan akan masuk empat juta. Akibatnya bagi hotel cukup gawat, tingkat penghunian kamar di sana kini hanya 60%, jauh berbeda dengan situasi 1982 yang bisa mencapai 80% . Harga kamar juga sudah dibanting, sewa untuk kamar kelas satu di hotel terbaik saat ini S$ 100, atau sekitar Rp 50 ribu. Tarif ini masih bisa ditekan lebih murah jika pemesanan dilakukan lewat biro perjalanan. Guna mencegah para pengelola main gorok harga Badan Promosi Pariwisata Singapura mengajak mereka agar memasang tarif kamar kelas i antara S$ 160 (Rp 80 ribu) dan S$ 200 (Rp 100 ribu). Tapi anjuran itu tampaknya akan dimakan angin saja, mengingat belakangan ini tarif hotel cenderung merosot terus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus