Indikator

MEMBANJIRNYA dolar ke bank-bank yang menawarkan bunga tinggi di AS, ternyata, tak menguntungkan semua bank di negeri itu. Tahun ini, sampai 9 September lalu, sudah 55 bank yang 6angkrut, termasuk bank Continental Illinois dan Financial Corp. of America. Jumlah yang bangkrut itu termasuk paling besar sejak masa Great Depression tahun 1920-an. Krisis perbankan AS masih sulit diatasi oleh pemerintah AS. Usul-usul di Kongres menghadapi badai pertentangan. Salah satu kelemahan peraturan perbankan berdasarkan sistem yang kabarnya disusun sejak 1930-an memungkinkan orang berspekulasi di bank. Dana-dana besar, seperti dana pensiun dan dana perusahaan komersial dari dalam dan luar negeri, dimainkan dalam perbankan oleh para manajer uan, yang kini menjadi urat nadi sistem perbankan AS. Suara-suara mereka lewat teleks mudah dibaca orang lain, sehingga dengan mudah ketahuan ke mana larinya milyaran dolar yang ditanamkan para manajer uang itu. Bangkrutnya bank-bank itu terutama karena penarikan dana besar yang tak terjamin. Menurut hukum, deposito harus diasuransikan ke perusahaan asuransi deposito federal FDIC, tapi FDIC sudah kewalahan menanggung risiko sejak 1950-an. Tahun 1980, 55% dari semua premi yang dikumpulkan FDIC habis untuk membayar klaim saja. Mengingat banyaknya bank AS terkena kredit macet dari negara-negara berkembang sejak 1982, diduga dana FDIC sudah habis terkuras. Terpaksa pemerintah AS yang harus turun tangan menyelamatkan bank nasional seperti Bank Continental itu.