KREDIBILITAS Indonesia di pusat keuangan Hong Kong cukup populer. Akhir Agustus lalu Indonesia meminta disediakan kredit dalam bentuk dolar AS 300 juta, dan dalam bentuk yen 50 milyar. Dalam tempo seminggu, pinjaman dalam bentuk dolar sudah terhimpun lebih dari US$ 400 juta. Pinjaman delapan tahun itu disediakan oleh 61 bank, termasuk dari bank yang belum biasa memberi pinjaman kepada Indonesia. Dibandingkan pinjaman yang ditandatangani di New York sebanyak US$ 750 juta, April lalu, dengan bunga 0,75% di atas suku bunga nasabah utama (prime rate) di AS, pinjaman US$ 400 juta terakhir cukup murah. Bila ditarik sampai 60% (US$ 240 juta) bunganya 0,625% di atas pinjaman antarbank di London (Libor). Bila lebih, bunganya akan jadi 0,75% di atas Libor, yang sekarang sekitar 12%. Namun, beberapa bankir internasional di Hong Kong mengatakan bahwa Indonesia, sebenarnya, bisa menghemat beberapa ratus ribu dolar beban bunga. Sebab, India saja, yang kurang populer di kalangan bank Hong Kon, belum mau menerima pinjaman US$ 300 juta dengan bunga 0,5% di atas Libor, dan masih bertahan pada bunga 0,375% di atas Libor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini