Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Chandra Asri Pacific Tbk.

11 Mei 2024 | 14.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Solusi Kimia dan Infrastruktur dari Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk bersama salah satu perusahaan sumber daya alam dunia, Glencore dikabarkan sudah menandatangani perjanjian jual beli dengan Shell Singapore Pte. Ltd atau SSPL. Perjanjian jual beli antara Indonesia-Glencore dan Shell Singapore ini untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan aset minyak milik Shell Energy and Chemicals Park Singapore atau SECP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra. Ia mengatakan tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura ini semakin memperkuat ketahanan bisnis perusahaan kimia dan infrastruktur tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Integrasi platform energi dan bahan kimia baru di Pulau Bukom dan Jurong, Singapura dengan kehadiran kami yang telah mapan di Cilegon, Indonesia akan mendorong perluasan penawaran produk dan peningkatan layanan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 11 Mei 2024.

Adapun keberhasilan Chandra Asri Group dan Glencore mengakuisisi aset minyak milik Shell di Singapura ini melalui proses lelang. Kedua perusahaan itu membentuk perusahaan patungan bernama CAPGC Pte. Ltd. Mayoritas kepemilikan perusahaan itu dikuasai oleh Chandra Asri Group.

Adapun kesepakatan pengakuisisian aset minyak ini terdiri dari kilang minyak mentah dengan kapasitas pemrosesan sebesar 237 ribu barel per hari, ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom, Singapura, serta aset kimia hilir di Pulau Jurong, Singapura.

Melalui akuisisi kepemilikan aset ini, menurut Erwin, akan membuka kemungkinan untuk menangkap peluang baru di pasar Asia Tenggara. Transaksi ini ditargetkan bakal selesai pada akhir tahun nanti, sebab masih menunggu persetujuan regulator.

Sementara itu, Managing Director Glencore Singapura, Quek Chin Thean optimistis kesepakatan akuisisi ini bisa berhasil. Sebab, ujarnya, SECP sebagai aset utama di Asia Tenggara karena letaknya strategis berada di pusat perdagangan energi terkemuka.

Ia menilai adanya kompleks kilang dan bahan kimia yang sudah terintegrasi ini tak hanya berperan penting dalam membuka peluang baru agar tetap kompetitif di tengah transisi energi. "Juga sebagai merencanakan pertumbuhan jangka panjang di masa depan, memperluas dan memperpanjang penawaran, serta memberikan nilai luar biasa bagi seluruh pemangku kepentingan kami," ucapnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus