Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Nigeria baru sadar minyak mereka dicuri selama 9 tahun. Pelaku memasang jalur sambungan ilegal dari salah satu terminal ekspor minyak utama ke laut tanpa terdeteksi selama sembilan tahun, kata kepala perusahaan minyak negara NNPC LTD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sambungan 4 kilometer dari terminal ekspor Forcados, yang biasanya mengekspor sekitar 250.000 barel per hari (bph) minyak, ke laut ditemukan selama penumpasan pencurian dalam enam minggu terakhir, kata Kepala NNPC Mele Kyari kepada komite parlemen, Selasa malam, 4 Oktober 2022.
"Pencurian minyak di negara ini telah berlangsung selama lebih dari 22 tahun tetapi dimensi dan tingkat yang diasumsikan belakangan ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kyari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pencuri biasa menyadap pipa darat untuk menyedot minyak tanpa terdeteksi, tetapi jalur ilegal di laut sangat tidak biasa dan menunjukkan operasi pencurian yang lebih canggih.
Nigeria, pengekspor minyak terbesar Afrika, kehilangan potensi pendapatan 600.000 barel minyak per hari, kata Kyari, karena dicuri dan perusahaan minyak menghentikan operasi ladang tertentu daripada memasok pipa yang disadap oleh pencuri.
Ekspor minyak mentah turun di bawah 1 juta barel per hari pada Agustus untuk pertama kalinya sejak setidaknya tahun 1990, sehingga Nigeria kekurangan uang tunai.
Pemuatan di terminal telah dihentikan sejak kebocoran ditemukan dari selang bawah laut di terminal pada 17 Juli. Shell mengatakan minggu ini bahwa mereka memperkirakan pemuatan akan dilanjutkan pada paruh kedua Oktober.
Reuters