Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Indonesia Tempati Peringkat ke 34 Tingkat Kerentanan Utang Negara Berkembang

IMF melakukan studi tingkat kerentanan utang negara (sovereign debt vulnerability) atas 50 negara berkembang.

12 Juli 2022 | 19.34 WIB

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Hutang. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Krisis ekonomi dan politik yang melanda Sri Lanka terjadi akibat pemerintah negara tersebut gagal bayar utang luar negeri. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana tingkat kerentanan negara-negara di dunia terhadap utang? 

Dilansir dari Bloomberg, media tersebut bersama CMA, dan International Monetary Fund (IMF) melakukan studi tingkat kerentanan utang negara (sovereign debt vulnerability) atas 50 negara berkembang. Studi itu mengurutkan negara paling rentan berdasarkan empat indikator.

Indikator yang digunakan adalah tingkat imbal hasil dari surat utang negaranya, spread dari credit default swap 5 tahun (5Y-CDS), tingkat beban bunga (interest expense) terhadap produk domestik bruto (PDB), dan tingkat utang negara terhadap PDB.

Republik El Salvador berada di peringkat pertama atau menjadi negara berkembang dengan tingkat kerentanan utang negara paling tinggi. Negara ini memiliki imbal hasil surat utang 31,8 persen, spread 5Y-CDS 3.376 bps, beban bunga 4,9 persen terhadap PDB, dan utang 82,6 persen terhadap PDB.

Setelah El Salvador, negara-negara yang berada di posisi selanjutnya adalah Ghana, Tunisia, Pakistan, Mesir, Kenya, Argentina, Ukraina, Bahrain, dan Namibia. Dari 10 negara tersebut, empat di antaranya berada di Benua Afrika dan tiga di Asia.

Indonesia menempati peringkat ke-34 dari 50 negara berkembang dalam hal tingkat kerentanan utang negara. Namun, dibandingkan dengan negara-negara Asean yang ada dalam daftar itu, Indonesia terbilang sebagai negara yang lebih rentan.

Studi tersebut menetapkan negara yang peringkatnya lebih akhir mencatatkan tingkat kerentanan utang lebih rendah. Indonesia berada di atas Oman (peringkat 33) dan di bawah Filipina (peringkat 35).

Indonesia mencatatkan imbal hasil surat utang negara (SUN) 4,8 persen, spread5Y-CDS 145 bps, beban bunga 2,6 persen terhadap PDB, dan utang 42,7 persen terhadap PDB. Bloomberg menilai bahwa catatan spread 5Y-CDS, imbal hasil SUN, dan tingkat utang terhadap PDB Indonesia berada dalam kondisi yang baik.

Meskipun begitu, dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara (Asean) yang ada dalam daftar tersebut, Indonesia justru berada di peringkat paling awal atau tingkat utang negaranya lebih rentan. Indonesia berada di peringkat ke-34, sementara Filipina ke-35, Malaysia ke-39, dan Vietnam ke-41 atau paling aman dari negara-negara tetangganya.

Tak heran jika Vietnam berada di peringkat paling baik dari negara-negara Asean dalam daftar tersebut, salah satunya karena tingkat utang negara terhadap PDB yang cukup rendah, yakni 41,3 persen. Bloomberg pun menilai indikator lain dari Vietnam berada dalam kondisi yang baik.

Berikut perbandingan tingkat utang negara-negara terhadap PDB 

Sumber: Bloomberg

Baca: Dilaporkan Gagal Bayar Utang, Rusia Akan Bangkrut?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus