Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ingin Bisnis Kuliner, Baba Rafi Tawarkan 2 Cara Kelola Franchise

Baba Rafi tawarkan dua pengelolaan franchise bisnis kuliner.

21 Juli 2018 | 17.08 WIB

Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono saat menjelaskan keuntungan usaha franchise di Franchise and Business Consept Expo, JCC Senayan. Sabtu, 21 Juli 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Perbesar
Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono saat menjelaskan keuntungan usaha franchise di Franchise and Business Consept Expo, JCC Senayan. Sabtu, 21 Juli 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta- Tertarik bisnis kuliner? Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise, Hendy Setiono mengatakan ada dua metode pengelolaan franchise Kebab Turki Baba Rafi. "Untuk pengelolaan kami ada reguler dan syariah," ujar Hendy di Franchise and Business Concept Expo, di Jakarta Convention Center, Sabtu, 21 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hendy menjelaskan konsep syariah merupakan konsep bagi hasil. Di mana mitra yang tidak memiliki waktu untuk mengelola bisnis warlabanya, dapat dikelola oleh Baba Rafi Enterprise. Dengan sistem pembagian 60 persen untuk mitra dan 40 persen untuk manajemen.

Untuk pengelolaan syariah, Hendy mengatakan mitra Baba Rafi tidak akan dikenakan biaya royalti. Selain itu, konsep pengelolaan ini juga dapat diubah. Sehingga selama 5 tahun kontrak, Baba Rafi akan terus memantau perkembangan bisnis mitranya.

Ada beberapa paket usaha yang ditawarkan Baba Rafi, paket termurah ialah outlet superhero dengan nilai investasi Rp 75 juta. "Untuk paket ini, tidak dapat dibuka di kota-kota besar," ucap Hendy.

Untuk kota besar, Hendy menawarkan paket Black Booth Kebab. Paket ini dibanderol dengan biaya Rp 125 juta. Namun, Hendy memberikan potongan harga selama pameran menjadi Rp 95 juta.

Inovasi penjualan lainnya yang ditawarkan Baba Rafi, ialah Container Kebab. Hendy menuturkan Container Kebab menyasar pasar masyarakat golongan B dan anak muda. Sehingga penempatannyapun di tempat-tempat strategis. Biaya investasi untuk paket ini dimulai dari harga Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.

Hendy menjamin mitra Baba Rafi dapat sukses menjalankan usaha waralaba mereka. Alasannya, Baba Rafi Enterprise sudah menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina dan Alfamidi. Sehingga, gerai-gerai Baba Rafi dapat dibuka di tempat strategis.

Selain lokasi, Hendy juga menyalurkan pekerja yang sudah terlatih untuk mengurus gerai-gerai Baba Rafi. Dia mengatakan, pekerja sudah termasuk dalam biaya oprasional. "Saat ini sudah ada 2000 pekerja karena franchise ini," tutur dia.

Usaha waralaba Baba Rafi dirintis Hendy sejak 2003. Dia menjamin dengan manajemen yang selalu dikembangkan dan disempurnakan, bisnis waralaba ini lebih menjanjikan dibanding merintis bisnis kuliner sendiri. Saat ini, Baba Rafi membuka gerai bukan di Indonesia saja, tetapi sudah ada di sembilan negara di Asia Tenggara, Eropa, dan akan ekspansi ke Asia Timur dan Selatan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus