Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ini Isi Satu Piring Makan Siang yang Bergizi Versi Kemenkes

Komponen pangan yang dianjurkan ada dalam satu porsi makan siang ideal menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

9 Januari 2025 | 20.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menu proyek Makan Bergizi Gratis di SDN 013 Pasirkaliki, Bandung, Jawa Barat, 8 Januari 2025. Di wilayah Kota Bandung banyak sekolah berada di kawasan permukiman padat dan rawan stunting yang belum mendapat jatah Makan Bergizi Gratis. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto mulai dilaksanakan di 26 provinsi pada Senin, 6 Januari 2025. Program yang awalnya bernama Makan Siang Gratis tersebut diselenggarakan oleh 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan jadwal pembagian MBG dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pukul 08.00 untuk konsumsi siswa PAUD hingga SD kelas 2, pukul 09.30 untuk dimakan siswa kelas 3 hingga kelas 6 SD, serta pukul 12.00 untuk konsumsi peserta didik SMP dan SMA. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kemudian, anak SMP dan SMA dikirim pukul 11.30 untuk dimakan jam 12.00,” kata Dadan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Daerah Tahun 2024, pada Kamis, 7 November 2024. Lantas, saja komponen pangan yang harus ada dalam seporsi makan siang agar mencukupi kebutuhan gizi? 

Isi Satu Piring Makan Siang yang Bergizi Versi Kemenkes

Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pedoman bertajuk “Isi Piringku”, satu piring makan siang sebaiknya mengandung sekitar 700 kalori. Adapun gambaran komposisi dalam seporsi makan siang yang ideal terdiri dari: 

  • Makanan Pokok

Makanan pokok pada makan siang dapat berupa nasi dan penggantinya. Porsi nasi yang dianjurkan adalah 150 gram atau setara dengan tiga centong nasi. Sementara pengganti nasi yang juga kaya kandungan karbohidrat, misalnya 3 buah kentang berukuran sedang (300 gram) atau satu setengah gelas mi kering (75 gram). 

  • Lauk Pauk

Untuk lauk pauknya, Kemenkes menyarankan lauk hewani atau nabati. Apabila memilih lauk hewani, maka sebagai contoh, masyarakat dapat mengonsumsi 75 gram ikan kembung yang setara dengan 2 potong ayam tanpa kulit berukuran sedang (80 gram), 1 butir telur ayam berukuran besar (55 gram), atau 2 potong daging sapi berukuran sedang (70 gram). 

Sementara itu, lauk nabati yang juga tinggi kandungan protein, misalnya 100 gram tahu. Lauk berbasis protein nabati juga dapat diganti dengan 2 potong tempe berukuran sedang yang memiliki massa sekitar 50 gram. 

  • Sayuran

Komponen penting lain dalam makan siang yang tepat dan bernutrisi adalah sayuran. Berbagai jenis sayuran dapat dipilih menyesuaikan dengan selera, tetapi dianjurkan mempunyai bobot 150 gram atau setara dengan 1 mangkuk sedang. 

  • Buah

Dalam aktivitas makan siang yang bergizi, konsumsi buah juga sangat direkomendasikan. Beberapa jenis buah yang bisa dicoba, yaitu 2 potong sedang pepaya (150 gram), 2 buah jeruk berukuran sedang (110 gram), atau 1 buah pisang ambon berukuran kecil (50 gram). 

Kalori MBG Diklaim Sesuai Pedoman Gizi Seimbang

Terkait MBG, Dokter spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia (UI) Luciana B. Sutanto mengatakan besaran kalori yang ada pada menu sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang sekali makan. 

“MBG yang disajikan dengan komposisi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah sudah sesuai dengan sajian sekali makan berdasarkan pedoman gizi seimbang,” ucap Luciana di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025, seperti dikutip dari Antara

Program Makan Bergizi Gratis yang menyasar anak dan remaja di tingkat SD hingga SMA diklaim telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori, yaitu 300 kalori untuk siswa SD dan 600 kalori untuk siswa SMP. 

Luciana menjelaskan, berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) 2019, anak berusia 7-9 tahun memerlukan sekitar 1.650 kilo kalori per hari, sekitar 1.900-2.000 kilo kalori per hari untuk anak berusia 10-12 tahun, dan sekitar 2.100-2.650 kilo kalori per hari untuk remaja berusia 13-18 tahun. 

“Perbedaan usia anak dan remaja tentu akan membedakan kebutuhan gizinya, sehingga mempengaruhi porsi makan yang diberikan,” ujar Luciana. 

Dia juga menilai, menu MBG yang tidak ditambahkan susu masih mencukupi kebutuhan gizi. Menurut dia, susu bisa digantikan dengan sumber protein lainnya, seperti ikan, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus