Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan kosmetik mewah Estee Lauder Cos. berencana untuk merekrut lebih banyak karyawan kulit hitam, membeli lebih banyak dari bisnis milik warga kulit hitam dan memperluas program pelatihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kebijakan ini diberlakukan Estee Lauder setelah karyawannya mengemukakan kekhawatiran tentang hubungan antar ras di dalam perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para eksekutif top salah satu bisnis kosmetik terbesar di dunia ini mengatakan mereka berdiri dalam solidaritas dengan karyawan kulit hitam. "Konsumen kulit hitam dan komunitas kulit hitam dan sangat percaya bahwa kehidupan kulit hitam (Black Lives Matter) itu penting,” menurut memo seperti yang diberitakan oleh Bloomberg News, Kamis 11 Juni 2020.
Memo itu menguraikan daftar panjang langkah-langkah untuk mendiversifikasi tenaga kerja dan memastikan peluang yang sama bagi seluruh karyawan. "Beberapa tindakan akan segera dilaksanakan, sementara yang lain masih akan memakan waktu, tetapi semua akan berdampak," tulis Ketua Eksekutif William Lauder dan Chief Executive Officer Fabrizio Freda.
Meski memo tersebut sudah tersebar, seorang juru bicara Estee Lauder menolak untuk berkomentar.
Sebagai bagian dari janji dalam memo tersebut, perusahaan akan meningkatkan donasi menjadi 10 juta dolar untuk NAACP dan organisasi kesetaraan ras lainnya, kenaikan signifikan dari komitmen manajemen yang memberikan US 1 juta dolar dollar pada pekan lalu.
Langkah itu dilakukan setelah lebih dari 100 karyawan mengirim surat kepada pimpinan perusahaan kosmetik, dan menyerukan pemecatan pewaris keluarga dan anggota dewan pimpinan Ronald Lauder. Ronald Lauder secara terbuka telah menyatakan dukungannya kepada Presiden Donald Trump.
Para karyawan mengatakan keterlibatan Ronald tersebut telah membuat tekanan pada hubungan antar ras di dalam perusahaan. Ronald telah menyumbangkan setidaknya US 1,6 juta dolar untuk organisasi pro-Trump sejak bergabung kembali dengan dewan Estee Lauder pada tahun 2016.