Jembatan panin ke australia

BANKIR-BANKIR asing kabarnya agak kecut menjalin kerja sama dengan bank-bank di Indonesia -- gara-gara kasus Bank Duta -- tapi tidak demikian halnya sebuah bank dari Australia. Westpac Bank, bank terbesar dari Negeri Kanguru itu, malah ingin masuk ke Indonesia. Dalam waktu dekat Westpac akan mendirikan sebuah bank patungan bersama Panin Bank. Menurut Dirut Panin Bank Priatna Atmadja, izin prinsip sudah diberikan Departemen Keuangan bulan lalu. "Mudah-mudahan bisa diresmikan bulan November," kata Priatna. Modal awal adalah Rp 50 milyar, 85% ditanggung Westpac Bank, 15% lagi disetor oleh Panin Bank. Pekan lalu mereka telah memasang iklan untuk mencari tenaga. Bank baru itu akan berkantor di lantai 17 Gedung BNI, membutuhkan tenaga sekitar 50 orang yang sebagian akan dididik oleh Westpac sendiri. "Inilah kelebihan Westpac," tutur Priatna. "Mereka mau mentransfer teknologinya kepada kami." Yang juga penting ialah, nasabah Westpac Bank cukup banyak. Selain itu, bank ini mempunyai jaringan internasional dan sejarah yang panjang. Bank Westpac bahkan sudah sejak tahun 1970-an membuka perwakilan di sini, dengan Panin Bank bertindak sebagai koresponden. Dan kini Westpac Bank ingin meningkatkan kerja sama dengan Panin. "Kalau tawaran itu tidak diterima, kan sayang," ujar Priatna.