Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melaporkan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) hingga kereta api lokal di Pulau Jawa sepanjang 2023. Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto melaporkan bahwa jumlah penumpang mencapai 331.004.965 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di tahun 2023 ini kami hampir menyamai tahun 2019,” ujar Asdo dalam konferensi pers di Kantor Pusat KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asdo melaporkan jumlah penumpang pada 2019 cukup tinggi mencapai 336.274.343, kemudian di 2020 dan 2021 menurun drastis akibat pandemi Covid-19. Masing-masing angkanya 155.378.672 dan 131.148.578. Kemudian di 2022 aktivitas mulai ada pelonggaran sehingga peningkatan terjadi untuk angkutan KRL yaitu 242.666.167.
Menurut dia jumlah penumpang 2023 belum melampaui 2019 itu karena di awal tahun masih ada pembatasan aktivitas sosial. Pada Januari hingga Maret masih banyak masyarakat yang menerapkan work from home atau work from anywhere, sehingga jumlah penumpang belum signifikan.
Selian itu, ia berujar, beberapa masyarakat juga mungkin masih lebih percaya menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi umum. “Ini jadi di awal tahun 2023 memang belum terlihat signifikan kenaikannya,” ucap dia.
Saat ini KAI Commuter mengelola beberapa layanan KRL hingga kereta api lokal di Indonesia, yang secara keseluruhan mencapai 1.326 perjalanan kereta. Di mana sepanjang 2023, KRL di Jabodetabek beroperasi sebanyak 1.129 kereta, kemudian di Wilayah 2 Bandung ada 60 kereta, Wilayah 8 juga ada 60 kereta, Wilayah Merak 14 kereta, Wilayah 6 ada 32 kereta, serta Kereta Bandara Soakarno Hatta sebanyak 56 kereta per hari.
Menurut dia pengelolaan Kereta Bandara Soekarno Hatta secara resmi dikelola KAI Commuter pada Januari 2023. Hal ini menjadi awal KAI Commuter mengelola kereta api komersil dari sebelumnya mengeleloa kereta api public service obligation (PSO). Sehingga saat ini secara persentasi KAI Commuter mengelola 95 persen kereta api PSO dan 5 persen kereta api komersil.
“Ini tantangan tersendiri bagi kami KCI untuk mengembangkan bisnis komersial kami baik angkutan kereta apinya maupun pemanfaatan aset secara komersial,” tutur Asdo.