Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kasus Tokopedia, Kominfo Ingin Tingkatkan Keamanan E-commerce

Menkominfo ingin keamanan e-commerce ditingkatkan usai data Tokopedia diduga mengalami kebocoran.

4 Mei 2020 | 17.59 WIB

Ilustrasi Tokopedia. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Perbesar
Ilustrasi Tokopedia. TEMPO/Nufus Nita Hidayati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan kemampuan keamanan para pelaku e-commerce mesti terus ditingkatkan untuk menjaga iklim ekonomi digital di Tanah Air. Baru-baru ini, platform jual beli online Tokopedia diduga diretas sehingga data pelanggannya bocor di dunia maya.

"Peretasan data di akun aplikasi atau platform sebelumnya juga sudah terjadi di dalam negeri atau di dunia, bahkan perusahaan besar dan institusi pemerintah diretas. Kominfo dan BSSN akan bekerjasama dengan e-commerce untuk terus meningkatkan kemampuan keamanan untuk melindungi data pribadi dan pemilik akun ecommerce," ujar kata Johnny dalam siaran video, Senin, 4 Mei 2020.

Hari ini, Kominfo telah menghelat rapat bersama dengan Badan Sandi dan Siber Negara, serta Tokopedia untuk membicarakan peretasan tersebut. Dari rapat tersebut, Tokopedia melaporkan bahwa data keuangan dan akun pelanggan aman. "Tadi disampaikan sistem keamanannya belum bisa diterobos," ujar Johnny. Namun, sebagian data berkaitan dengan nama, nomor telepon, dan email sudah dimasuki peretas. Untuk itu, perseroan pun melakukan evaluasi mendalam terkait keamanan sistemnya.

Pemerintah, kata Johnny, akan terus memastikan bahwa ekonomi digital, khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar, serta tidak diganggu oleh para peretas data. Untuk itu, ia menyampaikan pihaknya bersama dengan BSSN dan Tokopedia akan melakukan evaluasi, penyelidikan, dan mitigasi teknis yang perkembangannya akan terus disampaikan kepada masyarakat.

Johnny pun mengimbau masyarakat yang memiliki akun di Tokopedia untuk mengubah kata sandinya secara berkala. Dengan demikian, keamanan data pelanggan tetap bisa dijaga. "Kami akan update perkembangan setelah hasil dari tim yang lakukan evaluasi teknis, antara lain Kominfo, BSSN, dan Tokopedia."

Sebelumnya, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran dalam upaya pencurian data penggunanya baru-baru ini. Belakangan dikabarkan basis data 15 juta pengguna platform jual beli online tersebut bocor di dunia maya.

"Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia tetap terjaga keamanannya," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 3 Mei 2020.

Nuraini membenarkan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna platformnya. Namun, perseroan memastikan informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi.

"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," ujar Nuraini.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus