Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kata YLKI Soal SPBU Curangi Isi Tangki Mobil di Condet

Beredar video mobil Nissan Serena saat sedang mengisi bensin di SPBU. Diduga pengendara mobil dicurangi.

25 Maret 2018 | 19.21 WIB

Video tentang dugaan kecurangan pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur. facebook.com
Perbesar
Video tentang dugaan kecurangan pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur. facebook.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengomentari beredarnya video dugaan kecurangan di sebuah SPBU di kawasan Condet, Jakarta Timur. Dalam video berdurasi 4 menit itu, seorang pengendara Nissan Serena mengisi bensin hingga di atas kapasitas tangki mobil. Kapasitas tangki Nissan Serena hanya 60 liter, tapi petugas di SPBU mengisinya hingga 73 liter atau lebih 13 liter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Tulus Abadi, sangat tidak mungkin terjadi, apalagi sampai kelebihan pengisian bensin hingga 10 liter. Menurutnya, jika merasa ragu dengan sistem pengukuran dispenser SPBU, konsumen dapat meminta alat ukur berupa bejana dari pihak SPBU untuk membuktikan kejadian itu.

Baca: 5 Tips Menghindari Kecurangan Pengisian Bahan Bakar di SPBU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau konsumen merasa tidak yakin, bisa meminta alat ukur berupa bejana yang sudah terverifikasi untuk melihat apakah alat ukur mengalami kerusakan atau ada pengurangan,” ujarnya, seperti dikutip dari Bisnis.

Pihaknya tidak membantah ada SPBU yang nakal memainkan pengukuran, tapi dia meragukan selisih sampai 10 liter. Untuk diketahui, kapasitas tangki mobil Nissan Serena hanya 60 liter. Namun Tulus menyebut kapasitas tangki tidak dapat menjadi alat ukur.

“Pertama, harus dicek betul soal kapasitas tangki karena tangki bukan alat ukur, tangki mobil motor bukan alat ukur berapa ketepatan dari satu SPBU,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah telah mengatur tentang toleransi plus-minus maksimal 100 mililiter per 20 liter. Artinya, akan ada pengurangan atau kelebihan daya isi maksimal 100 mililiter dalam 20 liter setiap pengisian bahan bakar. Hal ini disebabkan reaksi penguapan yang dialami bahan bakar.

Namun YLKI selama ini cenderung lebih banyak menemukan toleransi di sejumlah SPBU hanya 70-80 mili liter per 20 liter. Pertamina sendiri bahkan menetapkan toleransi agar mendapat predikat gold bagi sebuah SPBU, yakni 60 mililiter per 20 liter. Sehingga, menurutnya, aturan Pertamina sudah lebih ketat dibanding regulasi yang ada.

“Bahwa ada ditemukan SPBU nakal, iya. Tapi tidak sekasar itu cara menguranginya,” tuturnya.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus