Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia untuk menunjukkan status sosialnya dan hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini biasanya terjadi karena kebutuhan tersier hanya dapat dipenuhi oleh individu dengan tingkat ekonomi yang tinggi atau golongan yang lebih berada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara umum, kebutuhan tersier muncul setelah kebutuhan dasar primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Lantas, apa itu kebutuhan tersier? Dan apa saja faktor dan contohnya? Mari simak penjelasan kebutuhan tersier selengkapnya.
Pengertian Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier merujuk pada kebutuhan yang terkait dengan barang-barang mewah yang bertujuan untuk memberikan kepuasan pribadi. Kebutuhan ini umumnya terhubung dengan benda berharga yang dapat meningkatkan citra individu.
Ditambah lagi, kebutuhan tersier juga berhubungan dengan nilai prestise yang berarti memiliki atau menggunakan barang-barang ini dapat meningkatkan status sosial seseorang.
Karena sifat tersebut, kebutuhan tersier hanya dapat dipenuhi oleh individu yang memiliki kemampuan, baik secara finansial maupun dalam hal status sosial.
Berbeda dari kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan tersier memiliki tingkat urgensi yang lebih rendah. Artinya, jika kebutuhan tersier ini belum terpenuhi, kehidupan seseorang masih tetap dapat berlanjut.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tersier
Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan tersier individu sangat beragam dan subjektif. Setiap faktor memiliki peran penting dalam menentukan sejauh mana kebutuhan ini akan berkembang. Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai faktor-faktor tersebut:
1. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan seseorang memainkan peran utama dalam menentukan sejauh mana kebutuhan tersier mereka dapat dipenuhi.
Semakin tinggi pendapatan, semakin besar kemampuan individu untuk membeli barang-barang mewah atau layanan eksklusif.
Hal ini terjadi karena orang dengan pendapatan lebih tinggi memiliki akses lebih besar ke sumber daya finansial.
2. Tingkat Pendidikan
Latar belakang pendidikan juga memengaruhi kebutuhan tersier seseorang. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki pola pikir yang lebih kompleks dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan preferensi mereka.
3. Status Sosial
Status sosial seseorang, seperti jabatan pekerjaan atau kedudukan dalam masyarakat, juga berperan penting dalam memengaruhi kebutuhan tersier.
Individu dengan status sosial yang tinggi sering merasa perlu untuk memperlihatkan kemewahan dan prestise dalam gaya hidup mereka sebagai cara untuk menegaskan posisi mereka dalam hierarki sosial.
4. Pergaulan
Lingkungan sosial dan pergaulan individu memiliki dampak signifikan pada kebutuhan tersier mereka. Tekanan sosial dari lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi kebutuhan tersier.
Orang yang bergaul dengan kelompok yang memiliki gaya hidup mewah atau terlibat dalam dunia sosialita mungkin merasa tertarik untuk mengejar barang-barang dan pengalaman yang sejalan dengan norma-norma kelompok mereka.
5. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal seseorang juga berkontribusi pada penentuan kebutuhan tersier.
Misalnya, seseorang yang tinggal di lingkungan perumahan elit cenderung terpapar pada gaya hidup yang mengedepankan barang-barang mewah, sehingga mereka mungkin merasa perlu untuk memiliki barang-barang serupa.
Sebaliknya, lingkungan yang lebih sederhana dapat meminimalkan tekanan untuk memenuhi kebutuhan tersier yang berlebihan.
Contoh Kebutuhan Tersier
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, kebutuhan tersier sangat erat hubungannya dengan prestise seseorang. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kebutuhan tersier:
1. Kendaraan Mewah
Kendaraan sendiri mungkin dapat dikategorikan sebagai kebutuhan sekunder. Namun, kendaraan mewah merupakan salah satu contoh nyata dari kebutuhan tersier karena hanya dapat diperoleh oleh individu yang memiliki kemampuan finansial yang mencukupi.
2. Perhiasan
Perhiasan tidak hanya berfungsi untuk memperindah penampilan, melainkan juga sering kali menjadi tanda atau simbol dari status sosial seseorang.
Mereka tidak hanya menghiasi penampilan, tetapi juga mencerminkan keberhasilan dan kemampuan finansial individu.
3. Properti Mewah
Properti mewah seperti rumah, apartemen, villa, dan lainnya merupakan contoh kebutuhan tersier. Properti semacam ini bukan hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga dapat disewakan atau dijual kembali yang dapat menguntungkan pemiliknya.
4. Investasi
Investasi adalah salah satu cara bagi seseorang untuk menanam modal mereka dengan tujuan menghasilkan keuntungan di masa depan.
Melakukan investasi hanya memungkinkan ketika individu telah berhasil memenuhi kebutuhan primer dan sekunder mereka karena investasi memerlukan sumber daya tambahan untuk ditanamkan.
Harap diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan finansial mereka. Oleh karena itu, penting untuk tidak terjebak dalam mencoba memenuhi kebutuhan tersier sebelum kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi dengan baik.
KAYLA NAJMI IHSANI
Pilihan Editor: Pakar Keuangan Bagi Cara Ajarkan Anak soal Uang