Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kebutuhan Tersier: Pengertian, Faktor, dan Contohnya

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang umumnya hanya bisa dipenuhi oleh golongan orang yang memiliki finansial kuat. Berikut ini penjelasannya.

26 September 2023 | 13.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia untuk menunjukkan status sosialnya dan hanya dapat dipenuhi oleh sebagian kecil masyarakat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini biasanya terjadi karena kebutuhan tersier hanya dapat dipenuhi oleh individu dengan tingkat ekonomi yang tinggi atau golongan yang lebih berada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara umum, kebutuhan tersier muncul setelah kebutuhan dasar primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Lantas, apa itu kebutuhan tersier? Dan apa saja faktor dan contohnya? Mari simak penjelasan kebutuhan tersier selengkapnya.

Pengertian Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier merujuk pada kebutuhan yang terkait dengan barang-barang mewah yang bertujuan untuk memberikan kepuasan pribadi. Kebutuhan ini umumnya terhubung dengan benda berharga yang dapat meningkatkan citra individu.

Ditambah lagi, kebutuhan tersier juga berhubungan dengan nilai prestise yang berarti memiliki atau menggunakan barang-barang ini dapat meningkatkan status sosial seseorang. 

Karena sifat tersebut, kebutuhan tersier hanya dapat dipenuhi oleh individu yang memiliki kemampuan, baik secara finansial maupun dalam hal status sosial.

Berbeda dari kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan tersier memiliki tingkat urgensi yang lebih rendah. Artinya, jika kebutuhan tersier ini belum terpenuhi, kehidupan seseorang masih tetap dapat berlanjut.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tersier 

Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan tersier individu sangat beragam dan subjektif. Setiap faktor memiliki peran penting dalam menentukan sejauh mana kebutuhan ini akan berkembang. Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai faktor-faktor tersebut:

1. Tingkat Pendapatan 

Tingkat pendapatan seseorang memainkan peran utama dalam menentukan sejauh mana kebutuhan tersier mereka dapat dipenuhi. 

Semakin tinggi pendapatan, semakin besar kemampuan individu untuk membeli barang-barang mewah atau layanan eksklusif. 

Hal ini terjadi karena orang dengan pendapatan lebih tinggi memiliki akses lebih besar ke sumber daya finansial.

2. Tingkat Pendidikan 

Latar belakang pendidikan juga memengaruhi kebutuhan tersier seseorang. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki pola pikir yang lebih kompleks dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan preferensi mereka. 

3. Status Sosial 

Status sosial seseorang, seperti jabatan pekerjaan atau kedudukan dalam masyarakat, juga berperan penting dalam memengaruhi kebutuhan tersier. 

Individu dengan status sosial yang tinggi sering merasa perlu untuk memperlihatkan kemewahan dan prestise dalam gaya hidup mereka sebagai cara untuk menegaskan posisi mereka dalam hierarki sosial.

4. Pergaulan 

Lingkungan sosial dan pergaulan individu memiliki dampak signifikan pada kebutuhan tersier mereka. Tekanan sosial dari lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi kebutuhan tersier.

Orang yang bergaul dengan kelompok yang memiliki gaya hidup mewah atau terlibat dalam dunia sosialita mungkin merasa tertarik untuk mengejar barang-barang dan pengalaman yang sejalan dengan norma-norma kelompok mereka. 

5. Lingkungan Tempat Tinggal 

Lingkungan tempat tinggal seseorang juga berkontribusi pada penentuan kebutuhan tersier. 

Misalnya, seseorang yang tinggal di lingkungan perumahan elit cenderung terpapar pada gaya hidup yang mengedepankan barang-barang mewah, sehingga mereka mungkin merasa perlu untuk memiliki barang-barang serupa. 

Sebaliknya, lingkungan yang lebih sederhana dapat meminimalkan tekanan untuk memenuhi kebutuhan tersier yang berlebihan.

Contoh Kebutuhan Tersier

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, kebutuhan tersier sangat erat hubungannya dengan prestise seseorang. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kebutuhan tersier:

1. Kendaraan Mewah 

Kendaraan sendiri mungkin dapat dikategorikan sebagai kebutuhan sekunder. Namun, kendaraan mewah merupakan salah satu contoh nyata dari kebutuhan tersier karena hanya dapat diperoleh oleh individu yang memiliki kemampuan finansial yang mencukupi. 

2. Perhiasan

Perhiasan tidak hanya berfungsi untuk memperindah penampilan, melainkan juga sering kali menjadi tanda atau simbol dari status sosial seseorang. 

Mereka tidak hanya menghiasi penampilan, tetapi juga mencerminkan keberhasilan dan kemampuan finansial individu.

3. Properti Mewah

Properti mewah seperti rumah, apartemen, villa, dan lainnya merupakan contoh kebutuhan tersier. Properti semacam ini bukan hanya digunakan sebagai tempat tinggal, tetapi juga dapat disewakan atau dijual kembali yang dapat menguntungkan pemiliknya.

4. Investasi

Investasi adalah salah satu cara bagi seseorang untuk menanam modal mereka dengan tujuan menghasilkan keuntungan di masa depan. 

Melakukan investasi hanya memungkinkan ketika individu telah berhasil memenuhi kebutuhan primer dan sekunder mereka karena investasi memerlukan sumber daya tambahan untuk ditanamkan.

Harap diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan finansial mereka. Oleh karena itu, penting untuk tidak terjebak dalam mencoba memenuhi kebutuhan tersier sebelum kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi dengan baik. 

KAYLA NAJMI IHSANI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus