Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan pemerintah daerah mengembangkan destinasi pariwisata pantai untuk menghidupkan jalur pantai selatan Jawa (Pansela). Jalur tersebut berada di Jawa Barat dari Pelabuhan Ratu di Sukabumi sampai Pangandaran yang memiliki 13 pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan bahwa hal tersebut sangat berpotensi untuk di kembangkan. "Kita akan dorong Kemenparekraf dan pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata yang ada, supaya masyarakat berminat melewati jalur ini," ujar dia lewat keterangan tertulis dikutip pada Sabtu, 21 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendro bersama Kementerian PUPR dan kepolisian sedang melakukan peninjauan jalur Pansela tersebut sebagai persiapan mudik lebaran. Menurut dia, ketika jalur Pansela Jawa ramai digunakan, maka secara otomatis akan menumbuhkan minat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Karena pantai-pantai di jalur pantai selatan view-nya sangat luar biasa indahnya," kata dia.
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Kementerian PUPR, Akhmad Cahyadi menjelaskan jalur pantai selatan dari hingga Pangandaran panjangnya 416 kilometer dengan lebar jalan 7 meter. Menurut dia, kondisi jalannya sudah cukup baik, hanya ada di beberapa tempat yang kondisinya sedikit rusak.
“Namun sudah langsung diperbaiki, yaitu di wilayah Surade - Tegal Beleud, Kabupaten Sukabumi,” tutur Akhmad.
Selanjutnya: Di jalur Pansela juga memiliki 9 jembatan sempit ...
Di jalur Pansela juga memiliki 9 jembatan sempit, yang secara bertahap di tahun 2023 akan segera diperbaiki dengan anggaran APBN sebesar Rp 148 miliar. Dan juga sudah ada kontrak pembangunan jembatan lain dengan anggaran multiyear sampai tahun 2024 sebesar Rp 228 miliar.
“Jalur pantai selatan ini juga memiliki akses ke Bandung dari pertigaan Cidaun, melalui Ranca Bali, Soreang dengan panjang jalan nasional 84 kilometer,” ucap dia.
Akhmad menambahkan, jalur Pansela tidak semata-mata menawarkan jalur mudik tanpa kemacetan, tapi juga mudik sambil berwisata. “Karena selain pantainya indah, sudah banyak tempat rekreasi dan kuliner dengan variasi makanan yang beragam.”
Sementara, Kakorlantas Polri Firman Shantyabudi mengingatkan masyarakat yang akan mudik lebaran tahun ini melalui jalur pantai selatan Jawa untuk tetap waspada. Karena dari segi penerangan jalan dan perambuan masih sangat minimal sekali.
“Selain itu lebar jalan yang hanya 7 meter harus membuat kita waspada saat berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan," ujar Firman.
Namun, menurut dia, pengguna jalur Pansela Jawa bisa menikmati pemandangan yang indah dan destinasi wisata yang menarik. "Karena jalan yang sempit, masyarakat diimbau tidak memarkir kendaraannya di badan jalan agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas,” tutur dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini