Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kemenparekraf Dorong Industri Film Masuk Indeks Saham Sektor Parekraf

Kemenparekraf memperkuat indeks saham di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia salah satunya di industri film

15 Juli 2024 | 22.38 WIB

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya (kanan) dan Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf Zulkifli Harahap (kiri) dalam "Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat pada Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Tamara Aulia
Perbesar
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya (kanan) dan Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf Zulkifli Harahap (kiri) dalam "Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat pada Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Tamara Aulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan PT. Samuel Sekuritas Indonesia untuk memperkuat indeks saham di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia salah satunya kesepakatan mengenai potensi di industri film. Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya mengatakan, pembuatan Indeks saham sektor parekraf ini adalah inovasi baru yang menjadi langkah awal untuk menggenjot peningkatan investasi di sektor parekraf guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Seperti yang diketahui, industri film masih banyak ruang untuk tumbuh. Beberapa penyebab indikatornya adalah saat ini perbaikan perekonomian masih berproses, lalu tumbuh kelas menengah, dan jumlah penonton bioskop pun meningkat,” Jelas Nia di acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona pada 15 Juli 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Melansir lama resmi Kemenparekraf, Kerja sama tersebut terjalin melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati dan Direktur Utama PT. Samuel Sekuritas Indonesia Liem Hisdiyanto disaksikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Menara Imperium, Jakarta Selatan, pada Rabu 10 Juli 2024.

Menurut Nia, kesepakatan itu bertujuan mendatangkan investasi khususnya di industri film. “Di semester satu ini ada sekitar 40 juta penonton di Bioskop, dan tahun ini diperkirakan ada jumlah kenaikan penonton dari tahun lalu yang mencapai jumlah 54,5 juta penonton,” beber Nia.

Pelibatan kerja sama dengan PT. Samuel Sekuritas Indonesia menurut Direktur Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Agustini Rahayu lantaran perusahaan tersebut memiliki banyak koneksi dan akses ke nasabah keuangan yang berpotensi menjadi investor indeks saham Parekraf. “Kami dapat memperoleh wawasan investasi sekaligus memiliki dukungan pengambilan keputusan yang membantu kemenparekraf untuk membuat strategi-strategi investasi indeks saham parekraf,” tutur Agustini.

Economic Advisor PT Samuel Sekuritas Indonesia, Fitrah Fasial Hariyadi menyebut, pihaknya menerima tawaran kerja sama karena siklus sektor pariwisata mampu menunjukkan daya tahan mereka saat perekonomian sedang turun, salah satunya ketika Covid-19.

Sebelumnya, Komisaris Samuel Sekuritas, Evelyn Satyono, menyampaikan, Samuel Sekuritas akan mendukung lebih banyak lagi IPO di bidang industri kreatif. Kerja sama ini juga diharapkan bisa mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana atau yang lebih dikenal dengan nama Initial Public Offering (IPO).

“Kami sangat mendukung pariwisata dan industri kreatif Indonesia, apalagi banyak sekali anak muda kreatif yang kita dukung sebagai salah satu captain market player di IDX,” kata Evelyn dalam keterangan resmi yang diakses Tempo pada Senin, 15 Juli 2024.

Selama ini menurut Direktur Manajemen Investasi, Zulkifli Harahap industri film masih suka dipandang sebelah mata. Sehingga menurutnya, sampai saat ini peminatan investasi sektor Parekraf masih didominasi oleh sektor akomodasi, sektor restoran, dan sektor pusat kebugaran. Padahal menurut Zulkifli, investasi untuk film tidaklah besar. “Terakhir, kami sudah mendorong investasi studio film milik Mas Hanung Bramantyo. Sekarang kami sedang mendorong investasi studio film lain selain di pulau Jawa, yaitu di Sumatera, Sulawesi dan lainnya,” terang Zulkifli.

Usai MoU terjalin, berikutnya Kemenparekraf akan mengklasifikasi jenis sektor usaha. Menurutnya, saat ini sudah ada 33 klasifikasi jenis usaha dan sedang dalam tahap finalisasi. Menurut Zulkifli secepatnya progres dari klasifikasi ini bisa rampung Agustus mendatang. "Yang jelas kami terus mendukung dan mendorong agar industri film di Indonesia lebih eksis sampai ke kancah internasional seperti di Cannes Film Festival atau BUSAN International Film Festival,” Ujar Zulkifli.

TAMARA AULIA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus