Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih memproses data calon penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Penyusunan data merupakan bagian dari pengalihan subsidi BBM menjadi bantuan langsung pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut kementeriannya telah bertemu sejumlah lembaga ihwal pembaharuan data calon penerima BLT tersebut. “Kemarin saya baru saja mendampingi Pak Menteri bertemu dengan Kepala BPS. Salah satunya yaitu mendiskusi soal data,” kata Dadan dalam jumpa pers di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dadan mengatakan pemutakhiran data tersebut penting agar penerima bantuan langsung bisa tepat sasaran. Selain dengan BPS, pemutakhiran data tersebut melibatkan Kementerian Sosial dan Pertamina. “Jadi transformasi subsidi BBM menjadi BLT, kami masih mempersiapkan datanya. Posisinya saat ini ya, itu, masih dalam persiapan data calon penerima,” ujarnya. Dadan belum bisa memastikan kapan penyusunan data tersebut rampung dan diumumkan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan proses pemutakhiran data penerima BLT tersebut akan diumumkan tahun ini. “BLT-nya salah satu opsi dan akan diputuskan nanti pada hari yang tepat, dan opsinya saya pikir lebih mengerucut ke sana," kata Bahlil pada awal Januari lalu.
Rencana pengalihan subsidi BBM menjadi BLT dilontarkan pertama kali oleh Presiden Prabowo Subianto dua pekan sebelum dilantik pada 20 Oktober tahun lalu.. Saat itu Prabowo mengatakan akan mengubah skema penyaluran subsidi yang menyasar komoditas menjadi bantuan langsung tunai.
Prabowo menilai subsidi saat ini tidak tepat sasaran dan hanya dinikmati para pengusaha. Menurut dia, dampak subsidi tersebut tidak dirasakan langsung oleh masyarakat miskin. “Sekarang banyak subsidi kita, setelah dikaji, kurang dinikmati lapisan paling bawah karena subsidi itu adalah diarahkan ke subsidi barang, produk. Kita sudah mengkaji, mengubah subsidi menjadi subsidi kepada keluarga," kata Prabowo.
Riri Rahayu dan M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini.