Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi tanggapi rencana modifikasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang infrastruktur atau BUMN Karya menjadi BUMN Pangan. Pemerintah sebelumnya berencana mengubah tiga BUMN konsultan karya, yaitu Virama Karya, Yodya Karya, dan Indra Karya, menjadi perusahaan Agrinas melalui skema penyertaan modal negara (PMN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief mengatakan belum pernah ada transformasi BUMN sedemikian rupa sebelum ini. "Belum, ini kan baru tiga ini," kata Arief menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, Arief yakin perubahan ketiga BUMN Karya tersebut sudah melalui pertimbangan yang matang. "Kan sudah ada direncanakan. Kemudian tiga BUMN itu tentunya kan sudah dengan pertimbangan, sudah ada perencanaan," ucap dia.
Arief pertimbangan itu merupakan ranah Kementerian BUMN dan kementerian/lembaga terkait. Namun, dia mengeklaim perubahan BUMN Karya menjadi Agrinas bukan sesuatu yang tiba-tiba.
Arief menyampaikan tidak mungkin pemerintah membuat sebuah BUMN baru tanpa perencanaan yang jelas. "Itu ada maksudnya. Kan pastinya untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia. Sudah pasti. Jangan meragukan yang begitu-begitu," kata Arief.
Rencana perubahan tiga BUMN konsultan karta menjadi Agrinas diungkap Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dalam konferensi pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada pekan lalu. “Pemerintah pada awal 2025 telah melakukan perluasan bidang usaha pada 3 BUMN melalui repurposing BUMN konsultan karya menjadi BUMN yang bergerak di sektor perikanan, perkebunan dan pangan,” ucapnya di kantor pusat kementerian keuangan, Kamis, 13 Maret 2025.
Ketiga perusahaan BUMN tersebut adalah Virama Karya yang akan menjadi PT Agrina Jaladri Nusantara di bidang subsektor perikanan, Yodya Karya menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara di bidang subsektor pangan, serta Indra Karya menjadi PT Agrinas Palma Nusantara di bidang subsektor perkebunan. “Penambahan PMN tersebut akan digunakan antara lain untuk kegiatan tambah budidaya dan kegiatan perikanan tangkap, pengelolaan kawasan sentra produksi pangan revitaliasi lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit,” ujar Thomas.
Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Budi Arie Harap Pemuda Desa Mau Kelola Koperasi Desa Merah Putih