Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ketahui Apa Itu PKWT dan Perbedannya dengan PKWTT

Berikut penjelasan soal pengertian PKWT, besaran gaji PKWT, jangka waktu kerja PKWT dan perbedaannya dengan sistem kontrak PKWTT.

16 September 2022 | 15.02 WIB

Informasi lowongan kerja semakin banyak. Namun, kemungkinan adanya lowongan kerja palsu juga semakin banyak.
Perbesar
Informasi lowongan kerja semakin banyak. Namun, kemungkinan adanya lowongan kerja palsu juga semakin banyak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah PKWT dalam sebuah perjanjian kerja penting diketahui bagi calon karyawan. Sebab, ternyata masih banyak calon pekerja yang belum bisa membedakan antara PKWT dengan kontrak kerja lain seperti PKWTT. Lalu, apa itu PKWT dan perbedaannya dengan PKWTT? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Apa Itu PKWT

PKWT merupakan singkatan dari Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. PKWT adalah perjanjian kerja yang melibatkan calon pekerja dengan pemberi kerja dalam waktu tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebuah instansi tersebut sedang mempekerjakan karyawan dalam status kontrak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari laman kemnaker.go.id, status pegawai kontrak bersifat sementara tergantung dari kebutuhan perusahaan dan kesepakatan bersama karyawan. Selain itu, PKWT juga disebutkan dalam PP RI (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia) No. 35 tahun 2021 mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, serta Pemutusan Hubungan Kerja.

Dalam PKWT tertuang hak dan kewajiban kedua belah pihak, yakni buruh dan perusahaan, serta syarat-syarat kerja. PKWT bersifat formal dan resmi karena dibuat secara tulis serta dilaksanakan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berarti menyatakan bahwa karyawan berstatus PKWT disebut pegawai kontrak dan berbeda dengan pegawai tetap.

 

Syarat PKWT

Pada pelaksanaan PKWT, tercantum beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni:

-       Berdasarkan jangka waktu maksimal 3 tahun maupun selesainya suatu pekerjaan tertentu.

-       Tidak berlaku masa percobaan (probation).

-       PKWT dibuat 3 rangkap secara tertulis yang ditujukan kepada pekerja, pengusaha, dan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) setempat.

-       Diutamakan ditulis dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin.

 

Jangka Waktu PKWT

Sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003, perusahaan hanya bisa menerapkan PKWT dalam waktu maksimal 2 tahun. Apabila menginginkan perpanjangan, perusahaan harus memberitahu maksimal paling lama 7 hari sebelum perjanjian kerja berakhir. Penambahan masa kerja hanya boleh selama 1 tahun (setelah tahun ke-2, total 3 tahun). Masa kerja yang melebihi dari 3 tahun, akan dianggap batal. Dan tergolong ke dalam PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu).

 

Jenis Pekerjaan dalam PKWT

Setelah mengetahui apa itu PKWT, kini Anda perlu mengetahui jenis pekerjaannya. Tidak semua jenis pekerjaan dapat dilakukan oleh buruh PKWT. Menurut Pasal 59 UU No. 13 tahun 2003, jenis-jenis pekerjaan PKWT meliputi:

-       Pekerjaan sekali selesai atau sementara.

-       Pekerjaan yang bisa selesai maksimal 3 tahun.

-       Pekerjaan terbatas musim.

-       Pekerjaan lepas (freelance) atau pekerjaan harian.

-       Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau tahap uji coba.

 

Ketentuan Besaran Gaji PKWT

Upah minimum karyawan berstatus PKWT diatur dalam PP No. 78 tahun 2015 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 7 tahun 2013. Nominal gaji minimum yang ditetapkan gubernur, berlaku untuk karyawan yang bekerja kurang dari 1 tahun. Sementara gaji karyawan yang memiliki masa kerja di atas 1 tahun, dapat dirundingkan secara bipartit.

Kewajiban untuk memberi upah pada karyawan PKWT dilakukan tanpa perbedaan dengan karyawan lainnya. Perusahaan juga dilarang membayarkan upah dengan besaran lebih rendah dibandingkan upah minimum. Perusahaan akan diancam pidana penjara paling singkat selama satu tahun dan terlama 4 tahun, atau mengganti denda sebesar Rp 100 juta sampai Rp 400 juta.

Kapan PKWT Berakhir?

Selain mengetahui apa itu PKWT, Anda juga harus mempelajari secara seksama terkait alasan PKWT dapat berakhir. Dalam pasal 61 ayat 1 UU No. 13 tahun 2003 telah dijelaskan penyebab berakhirnya perjanjian kerja PKWT, yaitu:

-       Buruh meninggal dunia.

-       Batas masa kerja berakhir.

-       Ditetapkan putusan pengadilan atau Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (LPPHI) berbadan hukum tetap.

-       Terjadi keadaan atau kejadian tertentu yang menyalahi perjanjian kerja.

Perbedaan PKWT dan PKWTT

Selain PKWT, terdapat pula perjanjian kerja lain yakni PKWTT. Perbedaan PKWT dan PKWTT adalah lama waktu kontrak dan status hubungan kerja. Rincian perbedaan PKWT dan PKWTT adalah sebagai berikut.

-       Jangka waktu: maksimal 3 tahun (PKWT), tidak terbatas (PKWTT).

-       Proses PHK: otomatis batal secara hukum dan tanpa perlu melalui proses LPPHI (PKWT), sedangkan PKWTT harus melalui LPPHI.

-       Pesangon: tidak ada kewajiban (PKWT), wajib memberikan pesangon (PKWTT).

-       Masa percobaan: tidak ada (PKWT), diperbolehkan (PKWTT).

-       Perjanjian kerja: tertulis (PKWT), tertulis atau lisan (PKWTT).

-       Pencatatan di Disnaker: wajib (PKWT), tidak wajib (PKWT).

Demikian informasi berkenaan dengan apa itu PKWT beserta pengetahuan lainnya yang dapat membantu Anda untuk mengenali jenis-jenis perjanjian kerja. Lakukan riset secara mendalam sebelum memutuskan bergabung pada sebuah perusahaan. Serta pastikan hak-hak pegawai benar-benar dapat dipenuhi.

MELYNDA DWI PUSPITA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus